"Lovely Ainun Habibie" Cara Pemkot Parepare Tingkatkan Pendapatan Daerah dari Sektor Wisata dan Budaya

PAREPARE - "Lovely Ainun Habibie", merupakan iven tahunan yang dicetuskan Walikota Parepare H HM Taufan Pawe, sebagai bentuk penghargaan kepada sosok tokoh kelahiran Kota Parepare, BJ Habibie dan almarhumah Ainun.

"Lovely Ainun Habibie" bukan hanya sekedar iven biasa. Namun kegiatan tersebut merupakan salah satu cara bagi Pemkot Parepare, untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor budaya dan wisata, yang sedang digenjot Pemerintah Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

"Ini baru langkah awal, dan hari ini merupakan puncak Lovely Habibie Ainun yang ke tiga kalinya. Pertama saya cetuskan pada tahun 2015, sebagai bentuk penghormatan kepada Mantan Presiden ke-3 BJ Habibie yang memang kelahiran asli Parepare," ujar Walikota Parepare, usai menyaksikan malam puncak peringatan HUT Perkawinan Habibie Ainun, Jumat (12/5/2017).

Diakuinya, Parepare merupakan salah satu kota yang minim akan pendapatan dari sektor-sektor tertentu seperti darah lainya di Sulsel. Itulah mengapa, pihaknya sangat konsen untuk menjadikan Kota Parepare sebagai pusat budaya, wisata yang menciptakan ekonomi kreatif yang berujung dengan meningkatnya pendapatan daerah.

"Kita tidak punya kebun sawit, kita tidak punya kebun kakao, kita juga tidak punya tambang minyak, batubara maupun yang lain. Makanya saya dengan dinas-dinas terkait mulai menggali untuk menjadikan kota kecil ini sebagai kota industri kreatif dengan mengembangkan sektor wisata," paparnya.

"Dulu, orang ke Parepare hanya numpang singgah. Atau transit menuju Toraja, yang memang sudah punya nama lebih dahulu. Tapi alhamdulillah, saya menjabat sekitar 3 tahun sebagai pemegang amanah masyarakat, Parepare sudah mulai dikenal dan bukan hanya tujuan transit. Salah satunya dengan membuat Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun," timpalnya.

Para wisatawan baik manca negara maupun lokal, saat ini juga mulai berdatangan. Bahkan tidak hanya kawasan Monument saja, HM Taufan Pawe juga membuat beberapa objek wisata seperti Tonrangeng River Side, yang disebut-sebut mirip dengan Sungai Han Korea.

"Ya kalau orang menyebut mirip ya tak apa-apalah, alhamdulillah, saya tidak ingin menyebut Parepare mirip Korea atau Singapura, tapi lebih kepada menuju kota dengan konsep serpihan negeri gingseng. Jadi ya inilah Parepare, dengan segala kekayaan akan wisata bahari, yang kemudian kita coba mengelolanya dengan baik," paparnya.

Pada era kepemimpinan Taufan Pawe, memang dibuktikan dengan pesatnya pembangunan serta meningkatnya pendapatan asli daerah. Bahkan pada tahun ini, dirinya berhasil meraih Goverment Award dengan raihan PAD 100 persen.

Penghargaan dari Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, ia terima di Jakarta beberapa bulan yang lalu. "Alhamdulillah, kita berhasil meningkatkan pengelolaan pendapatan asli daerah dengan baik. Ini merupakan kebanggan bagi saya, bagi masyarakat kota Parepare," tukasnya.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, ternyata Kota Parepare berhasil meraih kesuksesan. "PAD kita nilainya memang tidak seberapa, tapi pertumbuhannya 100 persen, jika 2013 PAD kita hanya Rp67 miliar, melonjak pada tahun 2014 menjadi Rp110 miliar. Kemudian pada tahun 2015, menjadi Rp122 miliar, dan tahun 2017-2017 mencapai Rp138 miliar," tegasnya.

Ini bukan kehebatan saya sendiri, tapi ini kerja keras kita semua. Nah dengan adanya agenda tahunan Lovely Habibe Ainun, dirinya yakin suatu saat akan lebih dan lebih lagi meningkatkan PAD di Kota Parepare.

"Insya allah, karena kita juga akan menambah beberapa fasilitas seperti Rumah Sakit apung, air mancur berdansa, dan yang tak kalah penting adalah Universitas Habibie dan Musem Habibie. Karena yang ada sekarang baru balai pertemuan Ainun Habibie. Saya sudah bicara dengan pak Habibie, bahwa nama beliau akan kita abadikan dibeberapa tempat, selain memang menjadi ikon kota, beliau juga sumber inspirasi bagi kami warga Parepare," pungkasnya. ***