Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Ini Doa Aa Gym untuk Majelis Hakim Kasus Ahok

Ini Doa Aa Gym untuk Majelis Hakim Kasus Ahok
Aa Gym. (republika.co.id)
Jum'at, 05 Mei 2017 17:23 WIB
JAKARTA - Pemimpin pondok pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym mendoakan majelis hakim pada sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diberikan taufik dan hidayah sehingga membuat keputusan seadil-adilnya.

''Mudah-mudahan dengan munajat bersama, Allah memberikan hidayah dan taufik kepada majelis hakim untuk bisa memberikan keputusan seadil-adilnya yang bisa memenuhi dahaga keadilan sehinga bisa dirasakan masyarakat, khususnya umat Islam," ujar Aa Gym dalam pesan audio kepada republika.co.id, Kamis (4/5).

Aa Gym secara konsisten mengikuti aksi-aksi mengecam penistaan agama yang didakwakan kepada Ahok. Pada aksi simpatik 55 ini Aa pun hadir. Lewat kicauan di Twitter pada Jumat (5/5) pagi, Aa Gym mengatakan, Daarut Tauhid mendirikan posko di pojok masjid Istiqlal.

''Posko Daarut Tauhid ada di pojok masjid Istiqlal ini ya, bagi yang memerlukan bantuan dipersilakan mampir,'' ujar Aa lewat kicauan di Twitter.

Sebelumnya Aa juga mengimbau agar peserta aksi yang hadir meluruskan niatnya demi kebaikan. ''Laksanakan dengan niat yang baik, perkataan baik dengan sikap yang terbaik agar Allah yang maha menyaksikan Ridho kepada kita memberikan takdir terbaik bagi kita.''

Percuma Tanpa Ridha Allah

Aa Gym yang turut hadir dalam Aksi Simpatik 5 Mei (55) di Masjid Istiqlal, Jakarta mengatakan aksi bela Islam akan percuma jika tidak mendapatkan ridha Allah.

''Percuma datang jauh-jauh ke sini kalau Allah tidak ridha,'' kata Aa Gym saat memberi nasihat dari podium kepada peserta Aksi 55, Jumat (5/5).

Menurut dia, aksi bela Islam berseri yang menuntut penegakan hukum atas kasus penodaan agama harus mengindahkan kesantunan dalam menyampaikan aspirasi sehingga ridha Allah menyertai. Dengan kata lain, Aa Gym meminta peserta aksi selalu menjaga diri dengan perkataan dan tindakan yang baik.

Aksi bela Islam jilid berapa pun, kata dia, harus selalu membela agama bukan membela diri sendiri atau egois. Jika memang membela agama maka harus turut menunjukkan diri sebagai pribadi yang Islami dengan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik dalam melancarkan aksi.

''Jangan karena memikirkan kasus Ahok membuat kita tidak memikirkan akhlak kita, jangan karena menuntut keadilan kita tidak adil terhadap akhlak kita sendiri,'' kata dia.

Aa Gym mengatakan akan rugi kepada peserta aksi bela Islam jika dirinya tidak mampu meningkatkan keimanannya. Orang beriman akan selalu bertindak dengan aksi yang menambah keimanan bukan dengan tindakan tercela.

''Jangan malah selalu mengingat agar hakim persidangan adil tapi lupa Allah. Jangan mulut takbir tapi hati tidak,'' kata dia.

Dia mengatakan sebaiknya peserta aksi selalu fokus dalam dua hal, yaitu pada pelaku penistaan agama dan terdapat permintaan penegakan hukum. Maka dari itu, jangan pernah bertindak di luar batas yang justru mempermalukan agama Islam.

Beberapa perilaku tercela bisa saja dilakukan umat Islam apalagi saat berkerumun dalam jumlah yang banyak. Salah satunya, perilaku membuang sampah sembarangan. ''Jangan malah dzalim pada diri sendiri dan orang lain. Selalu ikhlas dan benar,'' kata dia.

Aksi Simpatik 55 dihadiri ribuan anggota umat Islam dari berbagai latar belakang. Dalam salah satu kegiatan itu diisi dengan nasihat keagamaan setelah shalat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal.

Nampak dalam aksi itu seperti Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir, Aa Gym (ulama), Zaitun Rasmin (GNPF-MUI), Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal) dan lainnya. Tidak nampak Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Syihab karena yang bersangkutan sedang berada di Tanah Suci.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/