Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah Jawara Puteri Indonesia 2017, Wakili NTB Ternyata Asal Bali

Kisah Jawara Puteri Indonesia 2017, Wakili NTB Ternyata Asal Bali
Istimewa.
Kamis, 27 April 2017 03:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ajang kecantikan di Indonesia tahun 2017 benar-benar penuh drama. Sebelumnya malam final Putri Indonesia diwarnai aksi salah baca pemenang, kini Miss Indonesia 2017 yang digelar di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (22/4/2017) malam juga bergejolak.

Pasalnya adalah Achintya Nilsen yang mengaku dari Nusa Tenggara Barat (NTB) padahal orang Bali terpilih sebagai juara. Achintya Nilsen sukses mengungguli 33 kontestan lain dari seluruh Indonesia. Setelah penobatan sebagai jawara, persoalan asal daerah Achintya disoal.

Bahkan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi angkat bicara. Dia selaku kepala daerah tidak pernah merasa ada penyelenggara Miss Indonesia 2017 yang melakukan komunikasi dengan dirinya.

Dikatakan, dirinya sama sekali tidak mengetahui ada peserta Miss Indonesia 2017 yang mewaikili NTB. "Tidak bisa sembarangan wakili NTB, apalagi ketika ditelisik ternyata bukan orang NTB," ujarnya di komplek kantor gubernur seperti ditulis Radar Lombok, Rabu (26/4/2017).

Menurutnya, dia sangat menyambut baik apabila ada pihak-pihak yang berinisiatif mempromosikan pariwisata NTB. Kontribusi dalam bentuk apapun, tentunya harus diberikan apresiasi. Namun tentunya harus ada komunikasi yang baik. "Pada prinsipnya kita hargai semangat itu, namun kalau kita sudah bicara representatif daerah maka harus jelas aturannya," tegas gubernur dua periode ini.

Zainul Majdi meminta kepada penyelenggara Miss Indonesia dan kontes serupa, apabila ingin menampilkan perwakilan daerah, maka harus dilibatkan juga peran pemerintah daerah. Jangan sampai terjadi lagi seperti kasus Adchintya.

Persoalan yang terjadi saat ini, menurut gubernur, harus menjadi koreksi bagi semua pihak. Terutama penyelenggara acara tidak boleh bertindak sesuka hati tanpa ada komunikasi dengan daerah. "Penyelenggara apapun, kalau gunakan nama daerah ya bicara dulu dengan daerah," ujarnya.

Meski demikian, Dia mengaku tidak ingin memperbesar persoalan Achintya yang mengaku mewakili NTB. Namun, tegasnya, semua pihak bisa saling menghargai. “Kan ada juga dinas pariwisata dan SKPD terkait, kita harus saling menghargai biar sama-sama enak,” pintanya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, Yusron Hadi menegaskan, Achintya Nielse bukanlah wakil NTB dalam ajang Miss Indonesia 2017 seperti pengakuannya. "Yang bersangkutan menurut informasi kita terima tidak bermukim atau berasal dari NTB sebagaimana dipersyaratkan kepada setiap peserta ajang Miss Indonesia," ucap Yusron menambahkan.

Hal yang disesali, penyelenggara tidak pernah berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah. Padahal nama NTB disematkan kepada Achintya Nielsen.

Intinya, kata Tony, pihaknya sebagai penyelenggara tak mungkin bisa menggelar audisi di seluruh kota. Jadi hanya delapan kota besar. "Kebetulan Achyntia adalah kelahiran dan berdomisili di Denpasar. Jadi menurut saya sah-sah saja enggak ada masalah," tegasnya kepada JawaPos.com, Rabu (25/4/2017). "Tahun lalu juga seperti itu, dan tidak ada masalah," sambungnya.

Dengan alasan tersebut, pihak penyelenggara berharap masyarakat bisa mengerti dengan regulasi ini. Sehingga asal Miss Indonesia tidak lagi dipermasalahkan. "Pokoknya asal masih dari Indonesia bisa masuk Miss Indonesia untuk mewakili di ajang Miss World," jelas Tony.

Saat ditanya soal sikap Gubernur NTB yang berang, Tony menegaskan pihaknya sudah menghubungi Pemerintah Provinsi NTB termasuk sang gubernur. Menurutnya ini hanya masalah informasi yang memang belum disampaikan.

"Pak Gubernur dan Kabiro Humas sudah saya hubungi dan setelah diberi pengertian dan informasi enggak masalah kok. Entah siapa yang membesar-besarkan ini. Siapapun bisa mewakili dan presentasikan daerah mana saja selama dia orang Indonesia. Ini hanya masalah belum terinformasi akibat kesibukan dan terpotong libur panjang,” katanya.

Tony menengarai ada pihak yang sengaja mempolitisir masalah ini. Namun dirinya memastkan saat ini semuanya sudah terkendali. "Sebenarnya pihak NTB welcome. Mungkin ada yang politisir. Kani sudah klarifikasi ini ke pihak gubernur dan sudah tak ada masalah,” tuturnya. ***

Sumber:pojoksatu.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77