Home  /  Berita  /  Lingkungan

Sanggar Arai Pinang Bangun Nagari Lewat Pelestarian Kegiatan Tradisi

Sanggar Arai Pinang Bangun Nagari Lewat Pelestarian Kegiatan Tradisi
Kesenian Randai, salah satu kesenian tradisi yang dilestarikan Sanggar Arai Pinang.
Kamis, 30 Maret 2017 10:00 WIB
PAINAN - Sanggar kesenian Arai Pinang yang terletak di Kenagarian Rawang Gunungmalelo, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menggelar Festival Rabab se Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan yang digagas anak-anak muda merupakan upaya membangun nagari lewat kegiatan tradisi.

Ketua Panitia Festival Rabab se-Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka Ulangtahun Ke-VI sanggar tersebut, Zul Efendi mengatakan, anak-anak muda harus berbuat untuk nagari. Generasi muda jangan lagi menutup mata pada kebudayaan tradisional. "Kebudayaan, seni tradisi ini kan nilai. Jadi, dengan mempertahankan nilai, kami ingin turut serta dalam pembangunan nagari, minimal membangun sumber daya anak-anak nagari lewat kegiatan seni tradisi," kata Zul Efendi, akhir pekan lalu.

Menurutnya, akhir-akhir ini ada sebagian anak muda, generasi modern alergi dengan kesenian tradisi. Kecenderungan anak muda lebih kepada gaya ke barat-baratan dan terkontaminasi dengan sosial media sehingga menggeser nilai etika dan estetika yang diajarkan leluhur. Karena itulah Sanggar Arai Pinang terus bergerak meski dalam keterbatasan biaya. Mereka mengaku, sangat kaya dengan semangat untuk membangun nagari.

Perlombaan kesenian Minangkabau ini, lanjutnya, setiap tahun di gelar. Tidak hanya rabab, tahun sebelumnya, Festival randai se Pesisir Selatan juga digelar. Walaupun terbatas dari penganggaran, pihaknya akan terus menghidupkan kesenian di nagari ke depannya. Kelompoknya telah berjalan sejauh ini, dan tidak akan berhenti hingga kesenian dilestarikan oleh generasi muda.

"Kegiatan ini, sudah masuk tahun ke 6 kita laksanakan, sesuai dengan usia sanggar yang kita bentuk. Karena tekat kita membangun suatu sanggar untuk melestarikan kesenian dan budaya, setiap hari jadi, sanggar kami gelar perlombaan kesenian, seperti tahun ke 6 ini," jelasnya.

Menurutnya, kegiatan dan perlombaan yang digelar di Maret 2017 ini, selain lomba raba, juga menampilkan kesenian khas sanggar mereka seperti randai, dan menggelar perlombaan lagu Minang yang diikuti oleh semua lapisan masyarakat. "Pertama kami tentu menampilkan kesenian khas sanggar kami yaitu randai yang menceritakan kisah Gombang Sati dan Ranggo Inani. Lalu kami khususkan untuk lomba rabab tingkat kabupaten dan lagu minang," jelasnya.

Ia mengaku, kegiatan dirancang dan disusun tanpa melibatkan kerjasama pemerintah daerah. Bahkan untuk pendanaan-pun mereka beriniasitif senidri dengan mengumpulkan iuran kas setiap kali pertemuan yang mereka atur. "Sanggar kita, ada dana kas. Dan lalu, kita juga cari dukungan dari donator, bahkan pemerintah daerah, meski alakadarnya saja. Tapi, alhamdulillah sudah ada perhatian," ujarnya.

Tokoh TP-PKK Pessel, Lisda Hendrajoni yang sempat hadir di acara tersebut menyebutkan, dengan adanya semangat anak-anak nagari membuat kegiatan yang berhubungan dengan bisa terus diperhatikan, terutama bagi setiap OPD ada di daerah itu. Ia berharap, untuk kedepannya setiap kegiatan anak nagari bisa dimasukan dalam anggaran pemerintah daerah, supaya motivasi anak-anak nagari bisa terpacu mengadakan berbagai ivent yang berkaitan untuk kemanjuan daerah.

"Sedapatnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anak nagari ini bisa dianggarkan dalam anggara pemerintah daerah. Jadi kendala-kendala yang selama ini jadi penghalang bisa terbantuk, terutama OPD terkait bisa lebih memperhatikan lagi," tutupnya.

Salah seorang dewan juri, Iye mengakui, boleh dikatakan festival rabab biasanya dilakukan oleh pemerintah atau dinas. Sangat jarang komunitas atau pemuda yang melaksanakan. Harusnya ini menjadi perhatian bersama. Kreatifitas dan kepedulian seperti ini jangan dipandang sebelah mata. "Dukungan dari semua pihak, tentu sangat kami harapkan demi majunya tradisi, demi majunya sumber daya anak nagari," tambah pendiri sanggar, Meliadi dan Joni Abdul Kasir dalam bincang-bincang.(***)

Editor:Agib Noerman
Kategori:Lingkungan, GoNews Group, Pesisir Selatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77