Home  /  Berita  /  GoNews Group

Telusuri Jejak Sejarah, Komunitas Penggiat Pariwisata dan Dispar Riau Taja "Pekanbaru Heritage Walk"

Telusuri Jejak Sejarah, Komunitas Penggiat Pariwisata dan Dispar Riau Taja Pekanbaru Heritage Walk
Kepala Dinas Pariwisata, Fahmizal Usman saat menelusuri Objek Wisata Sejarah di Pekanbaru. (istimewa)
Sabtu, 11 Maret 2017 12:57 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Para anggota dari Komunitas Penggiat Pariwisata Warisan Sejarah (KPPWS) Kota Pekanbaru mengadakan kegiatan bersama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, menggelar "Pekanbaru Heritage Walk", Sabtu (11/3/2017).

Dalam kegiatan tersebut setidaknya diikuti 60 orang peserta. Acara ini digelar untuk mengajak kembali menelusuri jejak sejarah Kota Pekanbaru sambil mengingatkan kenangan masa lalu.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, Kota Pekanbaru memiliki objek wisata yang menarik untuk ditelusuri dan di perkenalkan ke khalayak.

"Jika kita menelusuri kampung-kampung yang berada di tepian sungai Siak masih banyak wisata sejarah yang terdapat disana. Objek wisata yang dapat dikunjungi diantaranya adalah, Rumah Singgah Sultan Siak, Mesjid Raya Pekanbaru, Pelabuhan lama Pekanbaru yang dibangun oleh Belanda pada sekitar tahun 1920, rumah tenun Kampung Bandar yang berdiri sejak tahun 1890 dan gudang Pelindo yang merupakan saksi bisu kejayaan perdagangan antara Sumatera Timur ke Singapura," ujarnya.

Kegiatan "Pekanbaru Heritage Walk" ini kata dia, diawali dengan berkumpul dari Rumah singgah Sultan Siak. "Dimana Rumah ini didirikan sekitar tahun 1895 oleh H Nurdin Putih, mertua dari Tuan Qadhi H Zakaria, Saat Sultan Syarif Kasim II berkunjung ke Pekanbaru, beliau akan singgah terlebih dahulu ke rumah ini," bebernya.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menuju tempat tempat wisata sejarah lainnya, seperti terminal lama Pekanbaru yang didirikan oleh Caltex pada tahun 1955, Tugu titik nol dekat pelabuhan lama, Pelabuhan Pelindo, rumah tenun Kampung Bandar, masjid Raya, Rumah Bea Cukai atau Rumah Syah Bandar yang tepat berada di tepian sungai Siak.

Menurut data-data dari Tim Heritage Pekanbaru, Pelabuhan lama Pekanbaru dibangun oleh Belanda pada sekitar tahun 1920. Saat itu, pelabuhan tersebut sering di singgahi kapal-kapal dari KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij/ Perusahaan Pelayaran Belanda).

"Nah kapal-kapal ini dulunya, membawa barang-barang dari Tapung, Payakumbuh, dan berbagai wilayah Sumatera Tengah lainnya untuk dibawa ke Singapura," tukasnya.

Di dalam sebuah foto hitam putih dokumentasi Leiden, memperlihatkan kapal dari KPM tujuan Afrika Selatan via Singapura singgah sebentar di Pelabuhan lama Pelindo. Gudang-gudang di Pelabuhan itu pada zaman dahulu penuh dengan barang-barang yang akan dikirim menuju Singapura.

Fahmizal Usman juga menuturkan, disekitaran daerah pasar bawah dan tepian sungai Siak masih banyak Objek Objek wisata yang dapat ditemui. Dengan adanya kegiatan Pekanbaru Heritage Walk ini Fahmizal berharap dapat membantu mempromosikan Destinasi pariwisata yang ada di kota Pekanbaru.

"Kegiatan ini sangat positif, para peserta dapat bersilaturhmi, selain itu kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk meng-endorse kawasan Kampung Bandar Pasar Bawah sebagai destinasi wisata sejarah di Pekanbaru, " kata Fahmizal Usman pria yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pariwisata provinsi Riau.

Fahmizal juga menjelaskan, kegiatan Pekanbaru Heritage Walk yang diikuti 60 peserta tersebut, terdiri dari Indonesia Marketing Asociation(IMA), Airlines, Riau Back Packer, MarkPlus, dan para komunitas penggiat Pariwisata. (rls/*/dnl)

Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/