Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Memilukan, Bayi Umur 2 Hari Jadi Korban Banjir di Pangkalan Limapuluh Kota, Tak Sempat Diselamatkan Hingga Tenggelam Bersama Inkubator

Memilukan, Bayi Umur 2 Hari Jadi Korban Banjir di Pangkalan Limapuluh Kota, Tak Sempat Diselamatkan Hingga Tenggelam Bersama Inkubator
Terlihat rumah warga rusak diterjang longsor di daerah Limapuluh Kota, Sumbar (Foto: masgondrong9)
Senin, 06 Maret 2017 00:00 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Korban dari bencana dahsyat yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumbar (Sumatera Barat) terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah enam orang meninggal dunia.

Salah seorang korban ini diketahui adalah seorang bayi umur dua hari. Bayi malang itu lahir beberapa hari lalu dan dirawat di Puskesmas Pangkalan. Kemudian pada 1 Maret 2017, hujan deras melanda.

Menurut BNPB, bayi tersebut sedang dirawat dan berada di dalam alat inkubator di puskesmas tersebut. Tiba-tiba air yang deras menerjang bangunan itu dan air dengan cepat merendam bagian dalam.

Kondisi ini kian diperburuk dengan padamnya listrik lantaran banyak tiang yang rubuh akibat diterjang longsor, sehingga si bayi tenggelam bersama inkubator hingga keesokan harinya, tepatnya tanggal 2 Maret 2017.

Sampai hari ini, BNPB mencatat sudah enam korban meninggal dunia dalam musibah tersebut, di mana empat orang diantaranya tewas lantaran tertimbun longsor, satu orang karena hanyut dan satu lagi karena terendam banjir.

Identitas mereka adalah Doni Fernandes (33 tahun), Teja (19 tahun), Yogi Saputra (23 tahun) dan Kaharudin (25) tahun. Mereka meninggal akibat diterjang longsor. Kemudian Muklis, korban hanyut dan sang bayi (umur 2 hari).

Sementara dua korban luka berat karena longsor identitasnya antara lain Syamsul Bahri (22 tahun) dan Candra (42 tahun). Baca Juga: Hingga Minggu, Jalur Lintas Riau-Sumbar Masih Dialihkan Via Kiliranjao, Petugas Fokus Membersihkan Material Longsor

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat, mobil tanki air, makanan siap saji, air bersih, peratan rumah untuk membersihkan lumpur serta obat-obatan," sebut Kepala Pusat Data dan Informasi serta Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (5/3/2017) malam. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/