Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tetapkan Makam Mbah Priok Cagar Budaya, Ahok Disebut Sejarawan JJ Rizal Kehilangan Akal Sehat, Ini Alasannya

Tetapkan Makam Mbah Priok Cagar Budaya, Ahok Disebut Sejarawan JJ Rizal Kehilangan Akal Sehat, Ini Alasannya
Makam Mbah Priok. (republika.co.id)
Minggu, 05 Maret 2017 20:27 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menetapkan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Langkah Ahok tersebut dianggap Sejarawan JJ Rizal sbagai tindakan yang kehilangan akal sehat.

Disebutkan JJ Rizal, kebijakan tersebut dilakukan Ahok secara sepihak, tanpa melalui rekomendasi dari tim ahli yang membidangi soal cagar budaya.

''Kalau dia (Ahok) akalnya memang sehat, prosedurnya harus melalui tim ahli cagar budaya dan benda bersejarah. Harus ada rekomendasinya dulu dari tim itu. Tapi ini kan tidak," ujar Rizal kepada republika.co.id, Minggu (5/3).

Dia mengatakan, Ahok tidak sekadar menyalahi prosedur saat menetapkan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Mantan Bupati Belitung Timur itu, kata Rizal, juga menafikan berbagai kajian ilmiah dan fakta historis tentang sejarah Islam di Jakarta, terutama di kawasan Tanjung Priok.

Dia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada satu pun hasil penelitian maupun bukti sejarah yang mengungkap tentang sepak terjang Mbah Priok dalam proses syiar Islam di Jakarta.

Secara historis, dalam jaringan orang yang dianggap berjasa mengislamkan tanah Betawi pun, juga tidak tercantum nama Mbah Priok alias Habib Hasan al-Hadad.

Rizal menuturkan, ada banyak karya akademik yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam menelusuri perkembangan Islam di Jakarta.

Beberapa contoh di antaranya adalah hasil studi Abdul Aziz (1998) yang mengangkat tajuk 'Islam dan Masyarakat Betawi', serta disertasi karya Muhammad Zafar Iqbal (2002) berjudul 'Islam di Jakarta: Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi'.

''Dari semua karya akademik itu, tidak ada satu pun yang memuat nama Mbah Priok. Begitu pun dengan dokumen-dokumen sejarah yang merekam keberadaan komunitas Hadramaut dan koloni Arab di Nusantara, termasuk karya LWC van den Berg pada 1886 silam, juga tidak didapati nama Mbah Priok di dalamnya,'' ungkap Rizal.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/