Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setelah Nusron Wahid, Giliran RSUD NTB Bantah TKW Sri Rabitah Kehilangan Ginjal Kanan

Setelah Nusron Wahid, Giliran RSUD NTB Bantah TKW Sri Rabitah Kehilangan Ginjal Kanan
Foto: istimewa.
Selasa, 28 Februari 2017 17:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Direktur Pelayanah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Agus Rusdhy mengatakan tidak pernah memberikan keterangan bahwa satu ginjal Sri Rabitah, 25 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Lombok Utara, sudah tidak ada.

Berdasarkan pemeriksaan ulang hasil rontgen-nya, kata dia, ginjal tersebut masih utuh. Hal ini senada juga dengan apa yang sudah dijelaskan Kepala BNP2 TKI, Nusron Wahid dalam keterangannya kepada wartawan parlemen, Selasa (28/2/2017).

Menurut Agus Rusdhy kepada wartawan, setelah Sri Rabitah datang untuk menjalani pemeriksaan ulang, Selasa, 28 Februari 2017.

"Tidak ada rekan sejawat saya yang menyatakan ginjalnya tidak ada. Saya sudah melakukan klarifikasi dan memperoleh konfirmasi," katanya.

Kepala Balai Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusa Tenggara Barat Mucharom Ashadi menuturkan Sri Rabitah akan menjalani operasi untuk mengeluarkan selang yang masih terdapat di dalam perutnya.

Ia yang menyaksikan penjelasan Agus Rusdhy di rumah sakit mengatakan kepada Tempo bahwa operasi itu sudah dijadwalkan Kamis, 2 Maret 2017. "Saya mengatakan hendaknya tidak ada beban biayanya," ujarnya.

Mulai Selasa siang, kata dia, Sri Rabitah ditempatkan di bangsal Gili Air Kamar B 370. Mucharom Ashadi menyebutkan dugaan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah NTB, Sri Rabitah sewaktu di Qatar mengalami kondisi tidak sehat sehingga dibawa oleh majikannya ke rumah sakit.

Untuk mengatasi gangguan kesehatannya, diduga dilakukan tindakan tembak laser dibantu pemasangan selang untuk jalan keluarnya air kemih.

"Maksimal sebulan setelahnya (selang) sudah harus diangkat. Mungkin Sri Rabitah sakit-sakitan karena selang itu sampai tiga tahun belum dikeluarkan," ucapnya.

Kabar Sri Rabitah kehilangan ginjal menghebohkan Lombok. Ia yang seminggu lalu menjalani rontgen di RSUD NTB mengaku ditanya oleh pihak rumah sakit apakah pernah menjual ginjalnya.

Kemudian ia didampingi oleh Kordinator Wilayah Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Muhammad Saleh menemui Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar untuk mendapatan bantuan perawatan medis, Senin, 27 Februari 2017.

Pada hari yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal yang kebetulan berada di Lombok menyempatkan mendatangi Sri Rabitah di Kantor Bupati Najmul Akhyar.

Muhammad Saleh mengaku kecewa karena tidak dipertemukan dengan dokter radiologi yang mengeluarkan keterangan hasil rontgen sebelumnya. Ia ingin klarifikasi pernyataan dokter bahwa ginjal sebelah kanan tidak ada yang kini dinyatakan ada.

"Saya minta dipertemukan dengan dokter radiologi Triana Dyah C selaku pembuat keterangannya," ucapnya.

Menurut Saleh, ada hasil pemeriksaan tertulis poin kedua yang menyebutkan tidak nampak ginjal di sebelah kanan. Itu merupakan final pemeriksaan dari RSUD NTB tertanggal 21 Februari 2017. Ada stempel tertulis. Juga secara lisan oleh dokter yang lain.

"Kok tahu-tahu dianulir tanpa pemeriksaan ulang lebih detail," katanya.

Karena itu dia minta dilakukan pemeriksaan ulang untuk mendapatkan kepastian. Saleh juga minta dipertemukan dokter pertama yang memeriksa.

Sri Rabitah menerima pendampingan oleh sembilan pengacara dari Mataram dan Jakarta, diantaranya Dwi Sudarsono, Lalu Ahyar Supriyadi, Agus Salim, Johan Rahmatullah, Jakarta : Aspinawati (Direktur YLBHI), Felikson Silitonga (LBH Forum Adil Sejahtera). ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/