Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
19 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
17 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
16 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
17 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
Olahraga
16 jam yang lalu
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

JK Ingatkan, Kesenjangan di Indonesia Sangat Berbahaya karena Perbedaan Agama

JK Ingatkan, Kesenjangan di Indonesia Sangat Berbahaya karena Perbedaan Agama
Jusuf Kalla. (lp6c)
Minggu, 26 Februari 2017 16:35 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, kesenjangan antara miskin dan kaya di Indonesia sangat berbahaya dibanding dengan di Thailand dan Filipina.

Sebab, lanjut JK, yang kaya dan yang miskin di Thailand dan Filipina, agamanya sama. Sedangkan di Indonesia, yang kaya dengan yang miskin agamanya berbeda.

''Kesenjangan di Indonesia cukup berbahaya dibanding di negara lain. Di Thailand yang kaya dan miskin sama agamanya. Di Filipina juga begitu, baik yang kaya maupun miskin memiliki agama yang sama. Sementara di Indonesia yang kaya dan miskin berbeda agama," kata Kalla saat menutup sidang tanwir Muhammadiyah di Ambon, Minggu (26/2/2017).

Jumat lalu, sidang Tanwir Muhammadiyah dibuka Presiden Joko Widodo. Sedangkan penutupan dilakukan Kalla hari ini.

Kalla menjelaskan di Indonesia sebagian besar orang yang kaya adalah warga keturunan yang beragama Khonghuchu maupun Kristen. Sedangkan orang yang miskin sebagian besar Islam dan ada juga yang Kristen. K'Ini sangat berbahaya. Karena itu kita harus berusaha bersama untuk mengatasi hal ini,'' kata Jusuf Kalla.

Menurut Kalla, persoalan kesenjangan tidak hanya menjadi masalah bangsa Indonesia.  Di Amerika pun, tambah JK, juga terjadi kesenjangan.

''Pancasila bukan tidak kita laksanakan. Hanya sila kelimanya sangat sulit kita laksanakan,'' kata Kalla. Sila kelima berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelumnya Ketum PP Muhammadiyah Haedar Natsir atas nama organisasi menganugerahkan penghargaan kepada Kalla sebagai Bapak Perdamaian dan Kebhinnekaan bukan dalam kata-kata dan retorika tapi dalam langkah dan tindakan yang menorehkan jejak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sidang tanwir Muhammadiyah kali ini juga memutuskan resolusi penguatan kedaulatan dan keadilan sosial. Salah satu isi resolusi tersebut adalah negara tak boleh takluk oleh pemilik modal asing maupun dalam negeri yang memporak-porandakan tatanan negara hanya untuk mengeruk kekayaan dan meraih kekuasaan.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/