Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Nasional
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
Umum
3 jam yang lalu
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Lintau Buo Dilanda Kekeringan, Warga Kecewa Pemkab Tanah Datar Lalai Bangun Bendungan Sementara

Lintau Buo Dilanda Kekeringan, Warga Kecewa Pemkab Tanah Datar Lalai Bangun Bendungan Sementara
Lintau Buo, Tanah Datar dilanda kekeringan, warga setempat terpaksa beli air untuk kebutuhan mereka sehari- hari. ( doc Stugar)
Kamis, 23 Februari 2017 21:05 WIB
Penulis: Jontra
TANAH DATAR - Akibat kekeringan sumber daya air, kondisi masyarakat di Ampek Nagari yang ada Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar semakin memprihatinkan.

Selain mereka tidak bisa bercocok - tanam karena tidak memiliki sumber air. Kondisi itu makin diperparah, karena warga harus membeli air bersih untuk kepentingan rumah tangga.

Masyarakat setempat semakin kecewa karena pembuatan bendungan sementara oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bagi sumber air yang ada di hulu irigasi tidak juga kunjung terealisasi hingga saat ini.

Padahal sebelumnya, saat memantau lokasi bendungan di Ngalau Indah Pangian, awal Januari lalu, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanah Datar untuk menyegerakan pembuatan bendungan sementara menjelang izin untuk pembuatan bendungan permanen selesai diurus.

Namun, setelah hampir dua bulan intruksi Bupati tersebut masih belum direalisasikan oleh dinas terkait, kondisi ini membuat masyarakat Lintau Buo semakin kecewa dengan janji-janji yang diberikan oleh Pemkab Tanah Datar.

“Katanya untuk mengatasi kekeringan, bakal dibuat bendungan sementara. Tapi mana kenyataannya, sampai sekarang belum juga terealisasi. Sementara kami semakin sulit mendapatkan air. Sejak dua tahun ini, untuk mandi dan keperluan sehari-hari saja kami harus jauh-jauh mengangkut air. Kadang di beli seharga Rp80.000 per mobil, itupun waktunya sekali tiga hari. Kami minta Pemerintah Kabupaten Tanah segera memperhatikan keluhan kami ini,” ungkap salah seorang warga Nagari Pangian Rizky (42).

Meski sejak tiga hari terakhir hujan turun di Lintau Buo, namun masih belum membantu banyak, apalagi untuk kondisi pertanian. Hujan yang turun hanya dapat ditampung untuk sekedar keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK).

Kepala UPT Pertanian Lintau Buo Dinas Pertanian Tanah Datar, Syafrizal mengatakan, selain mengalami masa geser bercocok tanam, sejauh ini petani yang ada di Lintau Buo sejak 22 bulan terakhir mengalami kerugian hingga Rp32 Miliar akibat tidak dapat bercocok tanam.

“Tentu saja, kondisi ini makin parah dan memprihatinkan, meski petani sudah berusaha menanam tanaman palawija, namun karena kekurangan stok air tetap saja panennya kurang bagus. Satu-satunya harapan untuk petani kita hanya memperbaiki bendungan tali bandar vertikal yang mengaliri beberapa nagari itu yang ada di Ngalau Pangian,” terangnya.

Syafrizal juga menyebutkan, pihaknya telah berusaha untuk terus memantau agar pembuatan bendungan sementara agar terus dilakukan oleh pihak terkait.

“Sudah beberapa kali kita pantau langsung ke lokasi, namun masih belum dikerjakan. Bahkan, sejak instruksi diberikan Bupati, warga juga sudah membantu secara swadaya dengan bergotong royong. Namun, tindak lanjutnya masih belum ada, ini yang kita sesalkan,” jelas Syafrizal.

Menurut Syafrizal, saat diinstruksikan oleh Bupati, Dinas PU berjanji akan menyediakan dana darurat sebanyak Rp 75 juta untuk pembuatan bendungan sementara. “Pengerjaan ini yang masih belum terealisasi, padahal, jika dikerjakan sejak diinstruksikan barangkali petani saat ini sudah dapat kembali mengolah lahan,” tuturnya.

Camat Lintau Buo Zulkifli Idris, membenarkan jika hingga saat ini belum ada pengerjaan secara intens untuk pembuatan bendungan sementara.

“Janjinya kan memang begitu, tapi memang tidak ada. Bahkan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, katanya pembuatan bendungan sementara ditiadakan, karena menunggu izin resmi pembuatan bendungan permanen. Namun menjelang itu hanya akan dibuat bendungan dengan menggunakan terpal,” ulasnya.

Sedikitnya, dengan aliran tali bandar vertikal yang berhulukan di Ngalau Pangian itu, dapat mengairi tiga dari empat nagari yang ada di Lintau Buo. “dari tiga nagari itu mengaliri beberapa jorong sentral yang ada di tiap nagari. Itu artinya, masyarakat sangat membutuhkan aliran air di irigasi tersebut untuk kepentingan MCK dan yang paling penting untuk bercocok tanam sebagai mata pencarian mereka,” pungkasnya. (**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/