Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Keras...Anggota DPD RI ini Minta PT Freeport Minggat dari Indonesia

Keras...Anggota DPD RI ini Minta PT Freeport Minggat dari Indonesia
Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani. (GoNews.co)
Senin, 20 Februari 2017 19:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani turut angkat bicara soal rencana PT Freeport yang akan melakukan gugatan melalui Aribitase.

Dengan tegas Benny mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak boleh kalah dan menyerah dengan PT Freeport yang mengancam akan mengadukan gugatan melalui arbitase tersebut.

"Indonesia sudah terlatih melawan belanda 350 tahun, kita melewati masa sulit saat melawan penjajah Jepang jadi tak boleh takut," ujar Benny Rhamdani kepada GoNews.co, Senin (20/2/2017) di Gedung DPD RI.

Negara ini kata dia, memiliki penduduk 384 juta, negara yang memiliki kekayaan maha dahsyat dan luar biasa. "Kalau kita takut terhadap ancaman Freeport, itu artinya negara telah sukarela meletakkan harga dirinya dibawah kaki dan alas kaki negara asing," tandasnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia tidak hanya sekedar tidak takut dengan Freeport, tapi juga tak boleh takut melawan negara yang mengawal, membekingi maupun yang menjadi teman dari PT Freeport itu sendiri.

"Tak boleh takut dengan negara manapun yang menjadi kawan Freeport, Kita tidak boleh tunduk. Tawaran difestasi ini sebenarnya adalah tawaran yang ideal. Negara ini memiliki kedaulatan dan harga diri, perampokan sumber daya alam di negeri ini harus diakhiri," tegasnya.

Kontrak karya sendiri yang masih diinginkan Freeport kata Benny, adalah produk Orde baru, yang harus dikubur seiring dengan terkuburnya rezim Orde baru.

"Tapi kita gagal berharap pada presiden saat rezim orde baru tumbang. Dimana Gus Dur dan Megawati yang menjabat hanya beberapa tahun dan sangat singkat, tidak maksimal, bahkan di era SBY yang diberi kesempatan sampai 10 tahun memimpin negeri ini, juga gagal. Tidak ada perubahan yang sesuai dengan harapan," tukasnya.

Masih lanjut Benny, saat ini Jokowi hadir sebagai sosok anti tesa dari kepemimpinan politik lainnya. Karena menurutnya tidak ada satupun pemimpin setalah era Soekarno yang berani berhadapan secara head to head bahkan konfrontasi dengan negara sebesar Amerika yang membekingi freeport.

"Perlawanan Jokowi terhadap Freeport ini sebenarnya adalah perlawanan yang jelas kepada negara amerika yang membekingi freeport. Jadi kalau Freeport ingin bertahan dengan kontrak karya, maka itu harus menjadi mimpi siang bolong freeport," tegasnya.

Tapi, kata Benny, kalau PT Freeport mau menerima tawaran Jokowi dengan difestasi 51 persen sahan yang menjadi milik negara, inilah sebenarnya kata dia, adalah ekspektasi bukan hanya harapan masyarakat indonesia saja, tapi ini adalah ekspetasi founding fathers yang telah memploklamirkan negara ini.

"Pasal 33 itu jelas kok, bumi air tanah dan kekayaan alam yang menghidupi hajat orang banyak itu dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat. Kalau freeport gak mau ya sudah, tidak usah negoisasi, jadikan saja kuburan bagi freeport," tandasnya.

Pilihan freeport saat ini kata Benny hanya dua, pertama menaati UU Minerba tahun 2009 yang sudah dibuat Pemrintah dan DPR, serta mematuhi aturan lainnya.

"Dan kedua jika tidak mau patuh dengan undang-undang yang ada, maka silahkan Freeport angkat kaki dari negara kita. Maka saya setuju dengan element seperti Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor yang siap mengamankan kekayaan alam kita," ujarnya.

"Jadi kita harus mengawal cita-cita Jokowi, karena penguasaan Freeport ini juga sudah dikuasai para antek asing dari semua lini, yang bisa jadi juga ada dilingkungan Istana. Maka kita harus mengawalnya, karena saya yakin pak Jokowi dalam hal ini pemerintah tidak akan takut. Inilah yang harus kita suport," pungkas Senator Asal Sulawesi Utara ini. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/