Gerindra: Jelang Putaran Kedua Pilkada DKI, Arus Bawah Harus Mulai "Tancap Gas"
Penulis: Muslikhin Effendy
"Yang pertama, kita bisa paham siapa yang sebenarnya curang pada pemilihan awal 15 Februari lalu dan yang kedua kita bisa menyimpulkan bahwa dukungan arus bawah pro AHY akan beralih ke Anies Sandi pada putaran kedua," ujarnya.
Saat ini elit-elit partai pengusung paslon 1 dan paslon 3 sedang melakukan sinkronisasi untuk mencari format terbaik pada putaran kedua. Gerindra menyerukan kepada massa arus bawah untuk tidak menunggu proses sinkronisasi tersebut selesai, namun agar segera mulai kerja-kerja konsolidasi untuk mengalahkan lawan.
"Belajar dari putaran pertama, bahaya laten kecurangan Pilgub DKI Jakarta kali ini adalah migrasi pemilih yang rentan disusupi pemilih siluman dan politik uang berupa suap pada pemilih," tukasnya.
Untuk itu kata dia, rakyat harus mulai tancap gas mengantisipasi kecurangan dengan membentuk satuan relawan-relawan pengawas TPS.
"Tugas utama relawan pengawas TPS tersebut adalah mengawasi pemilih tak dikenal dan ilegal yang mungkin saja dikawal preman bayaran untuk memaksa memilih. Relawan juga harus berani menuntut pencoblosan harus selesai jam 13.00 WIB.
"Tugas lainnya adalah mengingatkan jangan sampai ada yang bawa HP masuk dalam bilik TPS. Namun yang perlu diingat, semua yang kita lakukan tetap harus sesuai dengan hukum," paparnya.Gr2 Partai Gerindra kata Dasco, memberi penghargaan setinggi-tingnya kepada masyarakat arus bawah yang selama ini bekerja dengan tulus dan sangat militan mendukung paslon 1 dan paslon 3 untuk menang.
"Kemenangan sudah di depan mata, namun kita jangan lengah. Selanjutnya para pendukung paslon 1 dan paslon 3 perlu merapatkan barisan dan menuntaskan langkah-langkah perjuangan demi mewujudkan Jakarta yang lebih baik dengan Gubernur baru," pungkasnya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik |