Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahok Menang 100 Persen di TPS 32 Cililitan, Gerindra: Tidak Masuk Akal Pasangan Lain Tak Raih Satu Pun Suara

Minggu, 19 Februari 2017 16:30 WIB
JAKARTA - Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 diduga diwarnai praktik politik uang. Dugaan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Dikatakan Sufmi, dirinya tidak terlihat adanya upaya maksimal pencegahan pemilih membawa telepon genggam atau kamera miliknya dibawa masuk ke dalam bilik TPS.

Telepon genggam maupun kamera, menurut Sufmi, merupakan alat yang selama ini paling sering digunakan untuk transaksi politik uang.

''Foto kertas suara yang dicoblos biasanya digunakan sebagai bukti untuk mendapatkan uang suap,'' ujar Sufmi, Jakarta, Minggu (19/2/2017).

Untuk itu, para penyelenggara pemilu dan masyarakat tak boleh mengabaikan informasi yang beredar di masyarakat terkait dugaan politik uang.

Adapun indikasi kuat lokasi yang terjadi politik uang adanya TPS yang meraih perolehan suara salah satu pasangan calon mencapai 100 persen.

''Di Jakarta tidak ada sistem noken dan masyarakat Jakarta sangat heterogen sehingga nyaris tidak masuk akal jika pasangan calon lain tidak meraih satupun suara. Di tengah kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar warga Jakarta saat ini, uang sejumlah ratusan ribu sebagai imbalan memilih bisa jadi sangat efektif dilakukan untuk meraih kemenangan secara curang,'' tuturnya.

Oleh karena itu, evaluasi di setiap TPS perlu dilakukan untuk menangkal praktik politik uang yang tidak dibenarkan dalam pelaksanaan Pilkada kemarin.

Menang 100 Persen

Sebelumnya diberitakan, hasil penghitungan suara di TPS 32 Cililitan Kramatjati, RT 03 dan RT 04 RW 08, sangat mengejutkan, karena semua suara diraup pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan dua pasangan lainnya tak dapat suara sama sekali.

Data didapat merdeka.com, Kamis (16/2), pasangan Basuki-Djarot mengantongi suara 449 suara. Di TPS itu, hanya ada 3 surat suara tidak sah.

Kemenangan 100 persen pasangan yang didukung PDIP, NasDem, Hanura dan PPP Djan Faridz itu sempat membuat sebagian pihak tidak percaya. Namun Ketua RW 08, Saud Sihombing memberikan penjelasan kenapa pasangan petahana itu bisa unggul telak di kampung yang terkenal dengan banyak Lapo Batak itu. Menurut dia, kekompakan yang membuat warga sepakat mencoblos nomor dua.

''Masyarakat bangga karena kekompakkan dan keakraban serta kerjasama,'' kata Sihombing di rumahnya, Jalan Bhakti, Cililitan, Kamis (16/2), seperti dikutip dari merdeka.com.

Sihombing mengungkapkan, di RW 08 ini ada beberapa TPS. Namun hanya TPS 32 yang pemilihnya memilih Ahok-Djarot.

''Ada TPS lain di sini, Agus dan Anies ada yang milih tapi tetap Ahok yang unggul,'' ujarnya.

Sihombing menambahkan, sejumlah program di Jakarta yang manfaatnya sudah dirasakan menjadi alasan selanjutnya mereka memilih Ahok dan Djarot.

''Di sini semua mempunyai KJP untuk anak-anaknya, tentu bangga dong,'' terang Sihombing.

Selain itu, warga juga merasakan di bawah kepemimpinan Ahok, pelayanan administrasi di kelurahan menjadi serba cepat dan praktis.

''Jadi pas mereka ngurus dan dilihat cara kerjanya kelurahan makin baik. Kalau dulu kan mau ngurus surat ini itu bertele-tele kalau sekarang jadi simpel,'' jelas dia.

Padahal, kata dia, selama masa kampanye Ahok-Djarot tak pernah datang ke kawasan mereka. Bukan cuma Ahok, pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi juga tidak berkampanye di sana.

''Selama kampanye enggak pernah datang sama sekali. Mereka semua enggak ada satupun yang datang. Semua calon enggak ada yang datang ke sini. Enggak berharap didatengin, terima kasih. Kalau dateng silakan yang mau datang, terbuka tangan kita,'' ujar Sihombing.

Di luar itu semua, lanjut Sihombing, warganya sangat optimis Ahok-Djarot bakal unggul. Mereka mendoakan Ahok bisa meneruskan masa jabatannya sebagai Gubernur karena kebijakan-kebijakannya selama ini sudah dirasa baik.

''Kita sebagai warga sudah mengetahui dan merasakan manfaatnya Ahok. Sangat jauh terasa perbedaannya dari dulu dan sejak zaman Ahok,'' puji dia.

Menanggapi prediksi Pilgub DKI berlangsung dua putaran, Sihombing hanya berharap Ahok bisa kembali menang. Diyakininya, segala masalah tak membuat Ahok patah semangat dan pasti bisa melewatinya.

''Yakin seyakin-yakinnya bakalan dua putaran dan menang, Tuhan memberkati. Pak Ahok tegar dalam menghadapi masalah, kita lihat aja mukanya selalu bersinar dan dia tidak meninggalkan warganya untuk mengurusi kasusnya, itulah merupakan suatu kebanggaan dengan kita,'' ujar Saud.

Mereka memutuskan tak ingin memilih pemimpin baru yang dianggap belum teruji. ''Enggak mau coba-coba yang baru, kita mulai dari zaman Ali Sadikin sampai Ahok, baru Ahok yang cemerlang dan greget. Yang lain gitu-gitu aja, enggak lihat gaungnya,'' tandasnya.

Ahok maupun Djarot belum menanggapi kemenangan telak mereka di TPS 32 Cililitan. Namun, sebaliknya pesaingnya yang juga masuk putaran dua, Anies-Sandi akan mengecek kebenarannya.

''Semuanya yang kira-kira menimbulkan pertanyaan akan dicek tapi kita tidak mau berprasangka buruk kita berprasangka baik sambil melakukan verifikasi,'' kata Anies.

Namun, Anies mengatakan, timnya juga akan mengevaluasi bukan hanya terjadi di TPS 32 Cililitan. Menurut Anies, sejumlah TPS yang raihan suaranya rendah bakal menjadi evaluasi timnya.

''Nanti kita akan lihat satu adalah daerah-daerah di mana kita bisa ditingkatkan suaranya kemudian yang kedua tempat-tempat di mana kita sudah berkampanye kita sudah bersosialisasi dan kita lihat nanti efeknya pada suara yang mereka berikan kepada kita lalu yang ketiga adalah kita ingin terus menyampaikan paparan karena dari temuan kita mereka yang sudah melihat program kita mendengar program kita lebih dari 60 persen menyatakan suka dan mendukung,'' jelas Anies.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com dan merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/