Home  /  Berita  /  GoNews Group

Putaran 2 Pilkada DKI, Ketua Presidium PRIMA: Jika Ahok Menang, Anies Harus Berani Ambil Inisiatif

Putaran 2 Pilkada DKI, Ketua Presidium PRIMA: Jika Ahok Menang, Anies Harus Berani Ambil Inisiatif
Jum'at, 17 Februari 2017 15:22 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Bila hasil quick count tidak meleset, maka paslon Ahok-Djarot dan Anis-Sandi akan melaju ke putaran 2. Masuknya pasangan Anis-Sandi dalam putaran 2, menurut Ketua Presidium PRIMA (Perhimpunan Masyarakat Madani) Sya'Roni, tidak terlepas dari dua faktor.

Faktor pertama, Anies memiliki target kampanye yang jelas yaitu ingin fokus meraih suara dari kelompok Islam. Ini bisa dilihat dari simbol memakai peci dan jargon akan menutup prostitusi dan menghentikan reklamasi sebagaimana yang disuarakan oleh kelompok Islam.

Faktor kedua kata dia, Anis terbantu oleh kurang cemerlangnya penampilan Agus-Sylvi dalam ajang debat. "Padahal sebelum debat digelar, elektabilitas Agus-Sylvi melejit paling atas. Namun setelah debat, elektabilitasnya mulai menurun yang akhirnya disalip oleh Ahok dan hanya berbeda tipis dengan Anies," ujarnya kepada GoNews.co, Jumat (17/2/2017).

Sayangnya kata dia, hingga debat ketiga, Agus belum mampu membalikkan keadaan. Akibatnya, pendukungnya, terutama yang dari garis Islam, menunjukkan tanda-tanda ketidakpuasan dan kemudian mengalihkan dukungannya kepada Anis-Sandi, sehingga perolehan suara Anis bisa melejit hingga hampir menyamai perolehan Ahok.

Semantara itu kemenangan Ahok lebih disebabkan oleh solidnya para pendukung, mulai dari partai pengusung (PDIP, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem), pemilih dari etnis tionghoa dan pemilih yang beragama Kristen.

"Kelompok ini adalah pendukung yang militan, sehingga meskipun digembur dengan isu SARA tidak terpengaruh sama sekali," tukasnya.

Tambahan dukungan lainnya didapat dari kelompok warga yang sudah merasakan keuntungan kebijakan Ahok seperti penerima program KJP, pasukan orange, marbot yang diumrohkan, dan lain-lain.

"Menghadapi putaran 2, peluang Ahok dan Anis masih sama-sama kuat, selisih perolehan yang tidak begitu besar akan mengundang persaingan yang sangat ketat," tukasnya.

Ahok dan Anis pasti akan mencoba merangkul Agus dan partai-partai pendukungnya. Namun tiga parpol diprediksi lebih berpeluang merapat ke Ahok yaitu PKB dan PPP. Keduanya adalah parpol pendukung Jokowi sehingga peluang merapat ke Ahok lebih besar dibanding ke Anis. Hanya PAN yang sudah resmi mendukung Anies.

Sementara itu, Partai Demokrat meskipun masih terbuka peluang merapat ke Anis namun juga tidak menutup kemungkinan untuk abstain, tapi untuk merapat ke Ahok kecil sekali kemungkinannya karena masih terkendala oleh hubungan yang belum harmonis antara SBY dan Megawati.

Memasuki putaran kedua, Agus lebih banyak menyisakan pendukung yang bergaris nasionalis, karena pemilih yang bergaris Islam sudah memindahkan dukungan ke Anis pada putaran pertama. Diprediksi pendukung Agus ini akan mengalihkan dukungannya kepada Ahok-Djarot dibanding ke Anis-Sandi dikarenakan adanya kesamaan platform politik.

Kalau PKB dan PPP benar-benar merapat ke Ahok, maka bisa diprediksi separoh lebih pendukung Agus akan memindahkan dukungannya kepada Ahok. Jika itu yang terjadi, maka kemenangan Ahok tinggal menunggu waktu saja. Namun jika sebaliknya, maka dipastikan juga suara Agus akan lari ke Anies.

"Untuk menggagalkan itu, Anis harus lebih berani mengambil inisiatif, karena secara kalkulasi masih membutuhkan dukungan 11 persen lagi, sementara Ahok cuma 7 persen. Mestinya setelah Agus berpidato mengakui kekalahaannya, Anis langsung menemuinya untuk menyatakan empati dan sekaligus mengajaknya bergabung," tukasnya.

Sayang momentum itu terlewatkan, tapi mudah-mudahan ada momentum yang lebih bagus lagi untuk merajut koalisi. "Namun kalau itu gagal dilakukan, maka kekalahan Anis sulit dihindarkan. Untuk itu, Anies harusnya segera mengambil inisiatif," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/