Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Legenda Jazz Dunia Al Jarreau Tutup Usia

Legenda Jazz Dunia Al Jarreau Tutup Usia
Al Jarreau. (tvlive.com)
Senin, 13 Februari 2017 07:53 WIB
JAKARTA - Kabar duka bagi fans penyanyi jazz Al Jarreau. Penyanyi jazz legendaris dunia itu menghembuskan napas terakhirnya Minggu, 12 Februari 2017, di Los Angeles, Amerika Serikat, pada usia 76 tahun.

Al Jarreau merupakan penyanyi jazz dengan raihan tujuh penghargaan Grammy Awards dan banyak penghargaan dunia lainnya, dengan gaya bernyanyi yang sulit disamai.

Dalam bernyanyi, Al Jarreau memadukan sedemikian rupa gaya dan aliran. Bisa dibilang Al Jarreau berada di perbatasan antara jazz, soul, dan musik pop. Salah satu lagu yang paling ternama dan khas Jarreau adalah Spain, nomor yang ditunggu-tunggu penggemarnya setiap dia tampil di panggung. 

Orang dekatnya, Joe Gordon, yang mengumumkan kepergian  Jarreau setelah sebelumnya dirawat. Namun hingga kini penyebab kematiannya belum diketahui. Beberapa pekan lalu Jarreau memang menghentikan tur musiknya.  

Jarreau memiliki gaya bernyanyi yang kemudian diakui penikmat dan kritikus musik sebagai “akrobat scat”. Ini gaya dan genre bermusiknya yang kemudian menjadi “sangat Al”, suatu hasil berguru dalam klub-klub malam kelas pinggiran yang sepi pengunjung. 

Hingga 1975, Jarreau tidak menelurkan satupun album; barulah pada usia 35 tahun, Jarreau langsung bertengger di puncak musik dunia dan mampu menyabet tujuh Penghargaan Grammy sekaligus dalam waktu dua tahun sesudah itu. 

Jarreau tidak haram pada perkenalan dan penerapan gaya-gaya bermusik dari generasi-generasi sebelumnya. Simaklah cara Jarreau menerapkan gaya bermusik jazz dengan ucapan lirik tanpa kata yang sangat cepat dari pemusik jazz bebob. Jarreau juga sukses  menekankan pendekatan bermusik yang sarat perkusi dan suara peralatan elektronik musik rhythm-and-blues dan funk. Jarreau  menghibur dengan teknik menirukan bunyi berbagai alat musik. 

''Jarreau menirukan bunyi peralatan perkusi dan elektronik pada dasawarsa ’70-an,'' kata kritikus musik, Robert Palmer, pada artikel di Rolling Stones terbitan 1979.

''Namun, bukan sekadar begitu. Jarreau  bertahan di sana dan mampu menjadikan semua itu alamiah, bernyanyi begitu lembut, dan tanpa terasa Anda telah berpikir dia tercipta begitu saja dengan semua kamus vokalnya yang luar biasa,''k kata Palmer saat itu. 

Setelah mendapatkan banyak penghargaan dan stempel sebagai penyanyi jazz, Jarreau melebarkan kiprahnya dengan album besutan 1981, Breakin’ Away, yang terjual lebih dari 1 juta keping’ begitupun dengan hit-nya, We’re in This Love Together yang masuk dalam Top 20. Sejak itulah multi talenta Jarreau makin meroket walau banyak musisi dan penyanyi muda mulai menguasai panggung-panggung konser dan dapur-dapur rekaman, pun festival-festival musik dunia. 

Indonesia juga negara yang sempat Jarreau kunjungi, dan beberapa pentas dia kecap di sini, di antaranya Java Jazz. 

Jarreau terlahir dengan nama lengkap Alwyn Lopez Jarreau pada 12 Maret 1940, di Milwaukee, Wisconsin. Ayahnya berasal dari New Orleans, bekas pengkhotbah Gereja Adven Hari Ketujuh, dan ibunya seorang pemain piano profesional. Tidak heran jika Jarreau  berkenalan dengan musik sejak sangat dini. 

Bermula dari bernyanyi gospel di gerejanya dan juga di pojok-pojok jalan, di mana Jarreau belajar dan berkenalan sejak dini dengan berbagai aliran musik, lalu dia mendengar karya-karya Nat King Cole, Billy Eckstine, Sarah Vaughan, dan Ella Fitzgerald. Semua ini ''peletak dasar'' musik jazz pada generasinya.

Namun Jarreau mengakui, yang paling memberi pengaruh pada dia adalah musisi jazz, Jon Hendricks, dan penyanyi balada, Johnny Mattis. ''Banyak dari aku ini aku gambarkan berasal dari kualitas yang ada di dalam diri kedua orang ini: penyanyi jazz dan balada. Juga bagaimana mereka tampil,'' kata Jarreau pada 2005. ''Di suatu posisi, juga adalah artis R&B yang hijrah ke Motown University,'' kata Jarreau.  

Namun Jarreau juga dikenal sebagai atlet yang handal. Jarreau  tergabung dalam tim basket Milwaukee Braves dan berlaga dalam tim Wisconsin’s Ripon College, almamaternya dari mana dia lulus pada 1962. Jarreau mendapat gelar pasca sarjananya pada 1964 dalam hal rehabilitasi kejuruan dari University of Iowa. 

Setelah pindah ke San Fransisco, Jarreau bekerja sebagai konselor bagi penyandang disabilitas dan bernyanyi di klub-klub jazz; pensiun dari pekerjaannya dan mempersembahkan hidupnya ke musik pada 1968.***

Editor:hasan b
Sumber:al Jarreau meninggal
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77