Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pesantren Moderen Rifaie 2 Malang, Mencetak Calon Hafiz Al Qur'an dari Aceh Hingga Papua

Pesantren Moderen Rifaie 2 Malang, Mencetak Calon Hafiz Al Quran dari Aceh Hingga Papua
Pimpinan Pondok Pesantren Al Rifaie 2, KH Muflih A Zamachsyari. (Muslikhin/GoNews.co)
Sabtu, 11 Februari 2017 12:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MALANG - Menjadi penghafal Al Qur'an adalah dambaan bagi setiap umat islam diseluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tak heran jika umat islam yang memiliki anak usia sekolah juga berlomba-lomba menempatkannya di sekolah maupun pondok pesantren khusus penghafal Al Qur'an.

Saat ini juga sudah banyak berdiri pondok pesantren di Indonesia yang menyediakan kurikulum khusus pelajaran menghafal Al Qur'an. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Rifaie, di Desa Ketawang, Kecamatan Godang Legi, Malang Jawa Timur.

Ketika GoNews.co hadir dalam pembukaan MTQ Kabupaten Malang, Sabtu (11/2/2017), berkesempatan secara ekslusif mewancarai Pimpinan Pondok Pesantren Arifaie 2, Dr. KH. A Muflih Zamachsyari mengatakan, tempat pendidikan islam moderen yang ia kelola saat ini termasuk salah satu lembaga pendidikan yang memberikan kurikulum hafalan Al Qur'an dengan mengantongi akreditasi A.

"Disini kita mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA, SMK, Diniyah, hingga STIE. Dan kita memiliki program khusus Madrasah Tanfiz qur'an," ujar KH Muflih, yang merupakan putera dari pendiri Pondok Pesantren Al Rifaie Almarhum KH. Zamachsyari itu.

Awalnya kata Kyai Muflih, Pesantren ini berdiri pada tahun 1992, dan kemudian dibangun kembali lokasi Pondok Pesantren Al Rifaie 2 sekitar tahun 2012 yang lalu.

Adapun santrinya sendiri kata dia, saat ini sudah mencapai dua ribuan santri dari mulai Provinsi Aceh hingga Papua. "Bahkan selain Jawa Timur, dari Sumatera dan Kalimantan termasuk yang terbanyak," ujarnya.

Untuk masuk ke Pesantren ini juga tidak mudah, karena para calon santri akan diterima jika dinyatakan lulus tes baik secara manual maupun te secara online.

"Iya kita tidak ingin santri yang disini hanya coba-coba. Kita mau mereka belajar, dan benar-benar mengikuti aturan yang sudah kita tentukan. Makanya kita berlakukan tes tersebut," tukasnya.

"Karena dari awal, program ayah saya, yakni KH Zamchsyari, sudah memadukan pendidikan antara formal dan agama," timpalnya.

Dari data yang diperoleh GoNews.co, untuk gelombang pendaftaran santri baru pada tahun 2017, sudah tercatat hampir 171 santri asal dari berbagai daerah. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77