Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
4 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahasiswa UII yang Tewas karena Disiksa Saat Diksar Mapala Merupakan Peraih Medali Emas Olimpiade Kimia di Belanda

Mahasiswa UII yang Tewas karena Disiksa Saat Diksar Mapala Merupakan Peraih Medali Emas Olimpiade Kimia di Belanda
Ibunda Asyam, Sri Handayani, menunjukkan medali yang pernah diraih anaknya. (detik.com)
Selasa, 24 Januari 2017 12:33 WIB
YOGYAKARTA - Syaits Asyam (21), mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) tewas karena diduga mengalami penyiksaan saat Diksar Mapala UII di Gunung Lawu.

Syaits Asyam merupakan anak tunggal dan kebanggaan bagi keluarga besarnya. Semasa hidupnya, Asyam memiliki banyak prestasi, bahkan sempat diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara karena prestasinya itu.

"Dia bukan saja membanggakan bagi keluarganya. Dia juga mengharumkan nama bangsa Indonesia, dia menang medali emas di olimpiade kimia di Belanda," ujar ibu Asyam, Sri Handayani (47) kepada wartawan di kediamannya di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Senin (23/1/2107).

Handayani dan seorang paman Asyam menunjukkan tiga medali emas yang dibalut pigura dan terpajang di kamar Asyam. Tiga medali tersebut yaitu medali emas Bidang Kimia INESPO-2014 di Belanda, medali emas Bidang Kimia Ispro 2014-Jakarta, dan Medali Emas Ispo 2014-Jakarta.

Atas prestasi-prestasinya itu, Asyam diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo tahun 2014 yang lalu.

"Jadi dia diundang ke Jakarta oleh Pak Jokowi sebagai anak yang berprestasi," kata Handayani.

Handayani juga menyampaikan bahwa sejak kecil, dia dan keluarga besarnya mendidik Asyam untuk menjadi anak yang berprestasi dan berkepribadian baik. Bahkan ada butir-butir pribadi Asyam yang juga ditempel di kamarnya.

Tampak selembar kertas bertulis 'Butir-butir Pribadi Asyam' yang terdiri dari disiplin, tertib, jujur, teliti, bersih, rajin, taqwa, punya cita-cita, rapi, bisa dipercaya, ramah, suka menolong, beriman, kerja keras, ikhlas dan tawaqal.

Tak hanya itu, tampak pula piramida Sukses yang juga ditulis Asyam dan ditempel di kamarnya. Di bagian paling bawah, Asyam menulis "Semua start dari bawah, belajar dari nol, dan menempuh waktu ke waktu". Hingga di bagian puncaknya, Asyam menuliskan "S2 di Oxford, membanggakan orang tua, menjadi orang sukses, dan menjadi teladan".

"Asyam memang cita-citanya kuliah lagi di Oxford," tutur Handayani.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:GoNews Group, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/