Home  /  Berita  /  Politik

Pengamat: KPU dan Panelis Diminta Tidak Boleh Menyusun Pertanyaan Politis dan Diplomatis

Pengamat: KPU dan Panelis Diminta Tidak Boleh Menyusun Pertanyaan Politis dan Diplomatis
Istimewa.
Minggu, 15 Januari 2017 18:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Debat calon gubernur DKI Jakarta 2017 putaran pertama yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan Jumat malam lalu (13/1) masih menyisahkan diskusi dan perdebatan publik sampai saat ini.

Salah satu bagian yang menjadi sorotan publik adalah terkait materi pertanyaan yang disusun pihak Penyelenggara bersama panelis yang sudah ditentukan.

Menurut Pengamat Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, seharusnya pihak penyelenggara dan para penelis tidak menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat diplomatis dan bahkan mengandung unsur politis.

Pertanyaan-pertanyaan yang susun harus benar-benar sesuai dengan topik yang diangkat sehingga para calon gubenur mampu menjawab subtansi masalah yang sedang dihadapi warga Jakarta.

"Pertanyaan ini sangat penting karena berhubungan dengan jawaban para calon. Jika pertanyaannya cenderung membias maka jawaban juga pasti akan membias dan akibatnya publik tidak mendapatkan gambaran utuh kemampuan para calon gubernur," ujarnya kepada GoNews.co, Minggu (15/1/2017) di Jakarta.

"Saya menyaksikan acara debat itu mulai dari awal sampai akhir. Saya menemukan ada sejumlah pertanyaan yang kurang tepat bahkan membias dan sangat politis. Saharusnya pihak penyelenggara dan para panelis harus menyusun pertanyaan yang lebih subtansi sesuai topik yang diangkat sehingga para calon bisa menjawab dengan baik dan tidak melebar ke mana-mana", katanya lagi.

Sebagai contoh lanjut Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, sehubungan dengan pertanyaan soal pencalonan presiden pada pemilu 2019 mendatang. Pertanyaan semacam ini kata Ramses sangat tidak relevan dengan topik-topik yang diangkat dan tidak ada hubungan dengan persoalan di Jakarta. Seharusnya pertanyaan ini bisa diganti dengan pertanyaan lain yang lebih subtansi.

"Pertanyaan itu tidak relevan dengan tema dan sangat politis. Harusnya ajukan pertanyaan yang sesuai topik sehingga waktu tidak dibuang-buang untuk jawab pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan persoalan Jakarta," paparnya.

Ramses berharap, pertanyaan-pertanyaan dalam debat berikutnya harus benar-benar sesuai topik yang diangkat dan pertanyaan yang disusun tidak terlalu melebar tapi lebih pada pokok persoalan Jakarta sehingga publik dapat melihat dan menilai secara kemampuan para calon menyelesaikan persoalan di Jakarta.

Seperti diketahui debat putaran pertama sebelumnya mengangkat tema, sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi. Debat ini berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan dan diikuti tiga pasangan calon, Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anis-Sandi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/