Home  /  Berita  /  GoNews Group

Modus Peredaran 2,2Kg Sabu dan 26.560 Butir Ekstasi, Pelaku Bikin Permen dan Kopi

Modus Peredaran 2,2Kg Sabu dan 26.560 Butir Ekstasi, Pelaku Bikin Permen dan Kopi
Kapolda Metro Jaya, saat ekspos pengungkapan narkoba. (Muslikhin/GoNews)
Rabu, 11 Januari 2017 19:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kian hari para pelaku atau pengedar narkoba makin meresahkan. Bahkan berbagai modus operandi dilakukan.

Temuan di Polda Metro terkait ditemukannya 2,2Kg Sabu dan 26.560 Butir Ekstasi yang diamankan dari para tersangka selang tiga pekan terakhir, diselundupkan dengan cara membuat permen.

"Dalam pengedarannya, ekstasi dan shabu dikemas dan dimasukkan di dalam tas koper, dibuat dalam bentuk permen, dimasukkan alat pembuat kopi atau Coffe Machine, dan Tromol Motor," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/1/2017).

Sementara, Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Erwin S mengatakan pihaknya memang terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika menemukan barang terlarang yang ingin dibawa masuk lewat Bandara.

"Kalau untuk awasi narkoba kami selalu koordinasi dengan polisi berkaitan degan info pengawasan. Di Bandara kita awasi orang dengan barang dan barang sendiri (cargo). Semua barang kita periksa dengan x-ray. Dalam konteks ini ada 2 kejadian yang diketahui lewat x-ray. Narkoba yang disimpan di coffe maker dan tromol," jelasnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan sebelumnya mengataka, pihaknya selang tiga minggu terakhir berhasil mengamankan puluhan ribu butir ekstasi dan dua kilogram sabu.

"Selang tanggal 15 Desember hingga 9 Januari kami berhasil mengamankan Shabu 2.258,42 gram dan Ekstasi 26.560 butir di beberapa tempat dan pelaku berbeda," tukasnya.

Dalam penangkapan ini Polisi berhasil menahan 12 orang tersangka. Dan satu orang yang terpaksa ditembak hingga meninggal dunia karena melawan saat penangkapan.

Soal peredaran ini, diakui Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan, sulit untuk menangkalnya. Pasalnya kata dia, selain modus operandi, juga dilakukan dengan berbagai jalur termasuk udara, darat dan laut.

"Ini barang dari china, jalurnya banyak," katanya.

Iriawan pun mengaku pihaknya sedikit kesulitan untuk membendung peredaran narkoba lewat jalur perairan Indonesia. Pasalnya Indonesia sebagai negara maritim memiliki garis pantai yang sangat panjang.

"Yang rentan di jalur laut karena perairan besar, garis pantai panjang. Tapi kita tetap terus berupaya mengurangi peredaran atau masuknya. Kalau lewat jalur di udara itu sudah agak berkurang," tandasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/