Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
22 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
21 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
3
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
21 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
4
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
21 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
5
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
22 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diminta Juri Lepas Jilbab, Siswi SMPIT Ini Pilih Mundur dari Kejuaraan Karate se-Jawa Timur

Diminta Juri Lepas Jilbab, Siswi SMPIT Ini Pilih Mundur dari Kejuaraan Karate se-Jawa Timur
Aulia. (okezone.com)
Selasa, 27 Desember 2016 05:48 WIB
MAGETAN Aulia, siswi SMPIT Harapan Umat, Ngawi, Jawa Timur, rela memilih mundur dari kejuaraan karate se-Jawa Timur lantaran juri meminta peserta melepas jilbab.

"Peserta yang lain yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas jilbabnya satu per satu. Tapi anak itu (Aulia) perlahan dengan air mata menggenang di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan," kata guru Aulia, Janan Farisi, melalui akun Facebook-nya seperti dikutip Okezone, Senin (26/12/2016).

Aulia saat itu diminta untuk melepas jilbab yang dipakainya dan menggantikan dengan penutup kepala yang terbuka lehernya. Namun, Aulia menolak karena penutup kepala tersebut dinilai tidak menutup keseluruhan auratnya.

Aulia diminta tetap harus membuka jilbabnya dan mengganti dengan penutup kepala yang terbuka leher dan telinga jika ingin bertanding. Tapi Aulia memilih mempertahankan menutup auratnya.

Dugaan adanya diskriminasi juri karate tersebut mulai ramai dibicarakan setelah guru Aulia itu memposting ceritanya di Facebook. Berdasarkan pantauan, cerita itu diposting akun bernama Janan pada Sabtu 24 Desember 2016 sekira pukul 14.05 WIB.

Janan menuturkan, kejuaraan karate se-Jawa Timur itu diselenggarakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Magetan, Jawa Timur, pada Jumat 23 Desember 2016. Aulia, kata Janan, telah berlatih siang dan malam untuk menyambut datangnya kejuaraan karate itu. Namun, ketika santriwati itu sudah siap bertanding dengan seragam karatenya, salah seorang juri meminta agar jilbab yang dikenakan Aulia dilepas.

"Tersentaklah ia. Bergejolak pertandingan yang sangat hebat dalam hatinya. Bertanding mengejar mimpi atau mempertahankan jilbabnya, izzah keislamannya," tulis dia.

"Aku yang merekam semua itu dengan mata kepalaku, hampir tak percaya. Sebelumnya aku hanya mendengar seperti ini dari berita. Tapi kali ini hadir dengan nyata di depan mata. Ini negeri mayoritas muslim. Ada apa dengan jilbab? Mari tanamkan izzah Islam dalam hati anak-anak kita. Hingga esok lagi, tak ada lagi seorang muslim yang menjual izzahnya demi sekeping medali," pungkas dia.

Membantah

Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Cabang Magetan, Pengayoman, memastikan bahwa juri dan panitia dalam Kejuaraan Karate Piala Bupati Magetan 2016 tidak pernah menyuruh atlet bernama Aulia untuk melepas jilbabnya saat akan bertanding.

"Berita itu tidak benar. Yang benar adalah dewan juri dan wasit telah menyuruh Auliya untuk mengganti jilbabnya dengan jilbab yang sesuai standar kejuaraan karate yang telah ditetapkan sesuai aturan secara nasional dan internasional. Jadi bukan melepasnya," ujar Pengayoman saat dihubungi, Senin.

Pengayoman juga menegaskan bahwa Auliya tidak didiskualifikasi oleh juri dan wasit. Namun, ia menyatakan mengundurkan diri dari kejuaraan. Hanya saja, kata Pengayoman, pihaknya belum tahu apakah keputusan mengundurkan diri tersebut diambil atas inisiatifnya sendiri atau melalui pertimbangan dengan ofisial.

Semua peraturan yang digunakan dalam pertandingan tersebut telah dibahas dan disepakati di acara technical meeting sehari sebelum kejuaraan digelar. Adapun, kejuaraan tersebut digelar pada tanggal 22 hingga 24 Desember 2016.

Pihaknya telah memintai keterangan dari para dewan juri yang memimpin jalannya pertandingan tersebut. Selain itu, Pengayoman mengaku telah pula mengumpulkan data-data dari panita penyelenggara.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone dan republika
Kategori:GoNews Group, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/