Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jalur Sicincin - Bukittinggi Masih Terputus, Tumpukan Material Longsor Malalak di Sungai Dikhawatirkan Picu Bencana yang Lebih Besar

Jalur Sicincin - Bukittinggi Masih Terputus, Tumpukan Material Longsor Malalak di Sungai Dikhawatirkan Picu Bencana yang Lebih Besar
Tumpukan material longsor yang terjadi di ruas jalan Sicincin - Bukittinggi masuk ke sungai di Malalak, yang mengancam terjadinya bencana susulan, Minggu 11 Desember 2016.
Minggu, 11 Desember 2016 23:51 WIB
Penulis: Jontra
AGAM - Jalur alternatif yang menghubungkan Sicincin - Bukittinggi masih belum bisa dilewati, masuknya material longsor ke sungai karena dampak terjadinya peristiwa tanah longsor di Batang Air Mangui Malalak belum juga bisa dibersihkan, hingga Minggu 11 Desember 2016.

Dampak material longsor di dalam sungai tersebut dikhawatirkan pada ancaman banjir besar di Batang Air Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Yunaidi mengatakan, kondisi Batang Air Mangui di Nagari Malalak Timur saat ini makin memprihatinkan, akibat masuknya material longsor, sehingga ancaman banjir bandang mengintai Malalak dengan skala dampak bencana yang lebih besar.

“Jika tidak ada upaya penanganan khusus dalam waktu dekat, dikhawatirkan Batang Air Mangui akan makin bergeser dan menimbun sawah penduduk seperti yang saat ini terjadi,” ungkapnya.

Tentu saja hal itu terjadi, akibat pendangkalan badan sungai karena timbunan material longsor, yang membuat Batang Air Mangui kian menyempit ke hilirnya. Sementara di hulu sungai air sangat besar dengan debit yang tinggi, jelasnya.

“Bila persoalan ini tidak segera disikapi, potensi ancaman banjir bandang di Batang Air Mangui sangat besar dan makin mengerikan. Selain mengancam persawahan penduduk, pemukiman warga, persoalan ini juga berpotensi merusak ruas jalan utama Sicincin - Bukittinggi ini,” jelasnya.

Guna mengantisipasi permasalahan ini, sesuai dengan hasil survei yang dilakukan tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, masyarakat dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang mencatat beberapa temuan dapat disimpulkan sungai ini perlu segera dinormalisasi. Saat ini menurut Yunaidi, sebanyak 3 alat berat sudah dikerahkan membersihkan ruas jalan Malalak, jika hal itu sudah tuntas, kita juga akan mengupayakan mengeruk material longsor yang masuk ke sungai, sebutnya.

Yunaidi berharap, normalisasi segera dilakukan sehingga kekhawatiran akan ancaman banjir bandang besar di Kecamatan Malalak ini dapat segera diantisipasi sebelum terjadi, pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/