Kadisbudpar: Pariwisata Aceh Unggul dari Sisi Alam dan Budaya
Penulis: Hafiz Erzansyah
Menurutnya, Aceh memiliki banyak hal yang layak dinikmati dan diapresiasi oleh para pelancong. Selain itu, di Aceh juga terdapat 1.146 sanggar kesenian yang para senimannya siap menampilkan berbagai atraksi kesenian Aceh di dalam dan luar negeri. Di Aceh saat ini tercatat 8.214 orang seniman/budayawan yang menjadi pelaku, promotor, dan penjaga benteng budaya Aceh.
Tidak hanya itu, pantai Aceh memiliki keindahan yang luar biasa dan memiliki kaitan strategis dengan aspek pelayaran regional dan internasional karena kedudukan Sabang sebagai pintu masuk Indonesia dari jalur barat dan berada di jalur Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Pendeknya, seluruh situs budaya di Aceh memiliki daya tarik. Dan istimewanya Aceh kini memiliki situs tsunami yang tak dimiliki oleh daerah lain," kata Reza.
Ia juga menambahkan bahwa, branding pariwisata Aceh tahun ini sudah diubah dengan tagline 'The Light of Aceh' (Cahaya Aceh) dengan konsep yang diadopsi dari hakikat rahmatan lil alamin. Dengan demikian, Aceh yang bersyariat Islam harus menjadi rahmat bagi Indonesia, bagi dunia Melayu, dan dunia secara mondial.
Dalam presentasi itu, Reza tampil bersama dengan Suhaimi Away, akademisi Melayu dari Provinsi Pattani (Thailand), dan Muhammad Dakari dari Sumatera Utara. Sebelumnya, tampil sejumlah narasumber. Di antaranya Pimpinan Umum Harian Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar dan Abdul Syani Yahya dari Malaysia.
Acara tersebut ditutup selepas Zuhur oleh Ketua Pusat Studi Melayu Aceh (PUSMA) Banda Aceh, Darwis A Soelaiman MA.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Umum |