Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Ingatkan Kembali Makna Bhineka Tunggal Ika, Seluruh Stake Holders di Bukittinggi Gelar Apel Bersama di Lapangan Wirabraja Bukittinggi

Ingatkan Kembali Makna Bhineka Tunggal Ika, Seluruh Stake Holders di Bukittinggi Gelar Apel Bersama di Lapangan Wirabraja Bukittinggi
Apel bersama memaknai Bhineka Tunggal Ika di Lapangan Kantin Wrabraja Bukittinggi, Senin 21 November 2016.
Senin, 21 November 2016 13:56 WIB
Penulis: Jontra
BUKITTINGGI - Untuk mengingatkan jati diri bangsa Indonesia yang berbeda - beda dalam wilayah, suku, agama, ras tetapi tetap satu dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), segenap stake holders yang ada di Kota Bukittinggi menggelar apel bersama, Senin 21 November 2016, di Lapangan Kantin Wirabraja, Bukittinggi.

Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan. Penjelmaan persatuan bangsa dan wilayah negara Indonesia tersebut disimpulkan dalam PP. No. 66 tahun 1951 tentang lambang Negara Republik Indonesia, yang diundangkan tanggal 28 Nopember 1951, dan termuat dalam Lembaran Negara No. II tahun 1951, ungkap Walikota Bukittinggi, H. M Ramlan Nurmatias dalam Apel tersebut.

Dikatakan juga oleh Ramlan, Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang hanya akan mementingkan dirinya atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah - belah, ujarnya. 

Terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa. Kesadaran akan satu kesatuan kebangsaan Indonesia berawal akan persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Seluruh rakyat Indonesia sama-sama menderita selama penjajahan oleh bangsa lain. Penderitaan ini mendorong rakyat di berbagai daerah melakukan perlawanan terhadap penjajahan. Walaupun rakyat di daerah-daerah telah mengorbankan jiwa raga, harta benda untuk mengusir penjajah, namun berakhir pada kekalahan. 

Lahirnya golongan terpelajar di berbagai daerah mendorong kesadaran nasional untuk mengusir penjajahan. Inilah yang disebut kebangkitan nasional, yang muncul di awal tahun 1908. Semangat persatuan sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia mulai disadari oleh seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan tidak hanya untuk kepentingan daerah masing-masing, namun untuk kepentingan seluruh daerah dan rakyat Indonesia. 

Itulah gambaran ringkas asal mula lahirnya semboyan dan makna bhineka tunggal ika. Semoga pengertian dan makna Bhineka Tunggal tetap terpatri dalam setiap jiwa anak-anak bangsa yang mendambakan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, ungkap Ramlan.

Bertindak sebagai komandan apel tersebut adalah Kapten Inf Afrizal dari Kodim 0304 Agam. Selain diikuti oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bukittinggi dan Tokoh Masyarakat, apel tersebut juga diikuti oleh, 1 Peleton anggota Kodim 0304/Agam, 1 Kompi personil dari Polres Bukittinggi, 1 Pleton personil dari Ormas FKPPI, Mahasiswa, personil Sat-Pol PP, Personil Damkar, perwakilan Mahasiswa dan pelajar dari SMA di Bukittinggi.(**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/