Home  /  Berita  /  Ekonomi

Mari Berikan Kesan Baik, Pramuwisata Berperan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Padang

Mari Berikan Kesan Baik, Pramuwisata Berperan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Padang
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi ketika membuka bimbingan teknis (Bimtek) pramuwisata muda. (Humas)
Jum'at, 04 November 2016 07:47 WIB

PADANG - Pramuwisata diharapkan ikut berperan meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah melalui kemampuannya dalam memberikan kesan yang baik kepada setiap pengunjung. Hal itu juga sekaitan pemasaran wisata itu lebih efektif jika dilakukan melalui dari mulut ke mulut di samping faktor lainnya. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi ketika membuka bimbingan teknis (Bimtek) pramuwisata muda yang diselenggarakan DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Padang di Padang Kamis (3/11/2016).

Menurut Medi, para pramuwisata harus bisa menyampaikan pesan yang baik tentang potensi wisata Kota Padang kepada wisatawan. Selain itu selaku berada di barisan terdepan, pramuwisata juga diharapkan mampu menjadi media informasi jasa dan memiliki peranan yang signifikan mendampingi setiap tamu atau wisatawan yang datang ke Kota Padang.

"Melalui pelatihan yang berkesinambungan kita berharap para pramuwisata akan tampil lebih percaya diri dengan penuh keyakinan, keramahan dan mampu memberikan informasi kepada setiap wisatawan secara baik," katanya.

Tambah Medi lagi, beberapa peran yang harus dimiliki para pemandu wisata (guide) antara lain, harus memiliki beberapa peran, berperilaku sopan dan selalu mengupdate semua perkembangan informasi kepariwisataan.

"Sebab apa pun pertanyaan wisatawan tentang suatu daerah yang dikunjungi, mereka harus mampu menjelaskannya kepada tamu. "Salah satu contoh, kenapa gedung di Minang ini banyak gonjong, kenapa Pantai Padang ini bernama Muaro Lasak. Para pemandu wisata harus bisamenjelaskannya kepada wisatawan," tambahnya.

Menyangkut masih adanya pungutan liar (pungli) yang menghambat kemajuan pariwisata di Padang, tambahnya lagi, bahwasanya pemerintah pusat sudah membuat surat edaran agar dibentuknya satuan tugas (Satgas) pungli. Di Padang sudah terbentuk satgas tersebut yang bekerjasama dengan pihak kepolisian.

"Dibentuknya satgas tersebut, karena masih ada keluhan wisatawan di sejumlah tempat objek wisata. Dimana sejumlah oknum preman dan oknum masyarakat melakukan pungli yang meminta biaya parkir melebihi ketentuan dan berbagai pungutan lainnya. Satgas pungli tersebut sudah dibentuk, tinggal action saja lagi untuk tangkap tangan oknum yang melakukan pungli. Bila kedapatan akan diproses sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Penggerak Wisata.

Sementara itu, Ketua DPD HPI Sumbar, Budiman yang didampingi Ketua DPC HPI Padang, Harlan Dikusnata menyebutkan, pramuwisata tersebut juga salah satu penggerak wisata daerah. Mereka itu harus bisa berbahasa internasional.

Pemandu wisata merupakan salah satu faktor penting guna mendukung terselenggaranya kegiatan pariwisata. Guide berperan untuk menghubungkan wisatawan dengan pusat-pusat ikon pariwisata serta peran strategis lainnya bagi kemajuan industri pariwisata di daerah.

Menurut Budiman, pendidikan yang dibutuhkan untuk menjadi pemandu wisata profesional tidak ada yang baku. Meskipun ada beberapa sekolah baik dari tingkat menengah maupun perguruan tinggi yang memiliki fokus pariwisata, namun tidak semua alumninya akan menjadi pemandu wisata yang handal.

"Sebenarnya pendidikan dari ilmu apapun bisa dipakai untuk menjalani profesi ini. Kenyatannya, banyak pramuwisata profesional yang berasal berbagai disiplin ilmu. Apapun latar belakang pendidikannya, selalu terbuka kesempatan untuk menjadi seorang pemandu wisata yang handal. Meskipun itu tamatan SLTA," tambahnya.

Sampai saat ini Padang sudah memiliki 125 pemandu wisata yang punya lisensi dari Disbudpar Padang. Mereka yang telah memiliki sertifikat tersebut memandu wisatawan untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata di Sumbar.

Menyinggung objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, Budiman menyebutkan Pantai Mandeh, Jam Gadang Bukittinggi, Lembah Harau, Payakumbuh. Sementara di Padang, ke kota tua Pondok, Museum Adityawarman dan menumen gempa yang banyak memiliki nilai sejarah. Selain itu ke pulau Pagang dan Pulau Pasumpahan. (Vid/rel)

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, GoNews Group, Padang
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77