Home  /  Berita  /  Umum

Tanam Padi Sistem Jajar Legowo, Dandim 0311/Pesisir Selatan dan Bupati Masuk Sawah

Tanam Padi Sistem Jajar Legowo, Dandim 0311/Pesisir Selatan dan Bupati Masuk Sawah
Suasana tanam padi sistem jajar legowo di Pesisir Selatan. (Penrem 032/Wbr)
Rabu, 02 November 2016 07:23 WIB
PAINAN - Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni bersama Dandim 0311/Pesisir Selatan (Pessel), Letkol Inf Setiya Asmara, S.I.P masuk sawah dan berlumpur-lumpur ditengah hujan yang melanda.

Bukan sekedar masuk sawah saja, namun bertanam padi dengan sistem jajar legowo pada kelompok tani Tuah Sakato, itulah yang mereka lakukan di areal persawahan tepi jalan Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Senin (31/10/2016).

Kegiatan tanam padi serentak itu dihadiri dan disaksikan langsung oleh ratusan masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok tani.

Hendrajoni menyatakan bahwa produksi pangan seperti padi perlu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Mengingat daerah Pessel merupakan sebagai penghasil produksi padi terbanyak, maka perlu sekali upaya pencapaian produksi  lebih fokus diutamakan. “Karena itu adalah kebutuhan pokok kita" tegas Bupati.

Salah satu caranya yakni dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo pada seluruh kelompok tani yang diiringi pula dengan segala faktor pendukung dalam mencapai kebutuhan bersama tersebut.

Bupati menyampaikan meski Pesisir Selatan mendapatkan peringkat nomor satu dalam hal komoditas jagung, akan tetapi masyarakat jangan pernah meninggalkan kegiatan penanaman padi.

Ia menuturkan  banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit dan lain sebagainya. Pada saat ini, ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa dipilih yaitu dengan cara tanam padi sistem Jajar Legowo.

Sementara Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Afrizon Nazar mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, salah satu upaya yang dilakukan adalah tanam padi serentak sistem Jajar Legowo.

"Penanaman serentak dengan sistem tesebut diharapkan dapat meningkatkan produktifitas lahan dan tenaga kerja, mempercepat dan mengefesiensi proses serta menekan biaya produksi yang pada akhirnya  dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," tukasnya.

Tujuan utama dari tanam padi dengan sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada dipinggir.

Menurutnya, pembangunan pertanian diperlukan percepatan baik melalui alih teknologi maupun sarana dan prasarana. Alih teknologi itu salah satunya menggunakan sistem Jajar Legowo. Kemudian perluasan areal tanam, pembinaan sumberdaya petani dan lainnya. 

Disamping itu perlu dilakukan penyebaran informasi penyuluhan tentang perkembangan inovasi teknologi, harga pasar, permodalan, iklim, serangan hama serta kebijakan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.

“Kita berharap setiap program yang dilaksanakan tidak gagal dan harus berhasil memacu perkembangan sektor pertanian. Itu sangat dipengaruhi oleh kinerja petugas mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai kepada petugas di lapangan. Dalam rangka menggenjot hasil produksi tersebut, maka Pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan melakukan kerjasama teknologi dengan berbagai pihak. Kemudian melaksanakan program cetak sawah baru dan optimalisasi lahan sawah terlantar, ujarnya.

Berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik. Ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem Jajar Jegowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah, ungkapnya.

Sementara, Dandim 0311/Pessel, Letkol Inf Setiya Asmara, S.I.P. menyampaikan masyarakat perlu memanfaatkan para tentara dalam kegiatan pertanian tersebut, sebab dalam hal ini TNI juga memiliki peranan sebagai pendampingan dalam mengawal dan mengontrol aktivitas pertanian masyarakat.

"Jadi, tidak ada lagi, masyarakat yang takut sama tentara, tidak zamanya lagi. Kami ini berbuat untuk rakyat, polisi juga untuk masyarakat dan pemerintah Kabupaten banyak berbuat juga demi kepentingan rakyat. Jika kami tidak dimanfaatkan ya jadi rugi" katanya.

Ia berharap peran dan kontribusi TNI untuk terus mendukung kemajuan masyarakat petani betul -betul  berjalan maksimal, agar hubungan dan jembatan hati besama rakyat melekat dan akrab.

Selain Bupati dan Dandim 0311/Pessel, pada kesempatan itu juga hadir perwakilan Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Afrizon Nazar, Kepala Dinas PSDA Yusdi Ali umar, Kabid Tanaman Pangan Yeni Gusti, Camat Koto XI Tarusan Hadi Susilo dan Ketua Kelompok Tani Tuah Sakato Syaharuddin Rajo Alam. (Penrem 032/Wbr)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/