Home  /  Berita  /  GoNews Group
Dendeng Seulawah di Banda Aceh

Dendeng Rusa Liar Pun Ada di Sini

Dendeng Rusa Liar Pun Ada di Sini
Dendeng Seulawah
Rabu, 19 Oktober 2016 08:01 WIB
Penulis: Sita
Meninggalkan Banda Aceh sungguh tidak lengkap jika tidak menenteng oleh oleh dan salah satu tempat yang layak dijadikan untuk tempat berburu oleh oleh adalah toko dendeng sapi Seulawah Putroe di Jalan Tengku Chik ditiro No 69 Banda Aceh. Sesuai namanya, toko ini terkenal dengan produk dendeng sapi yang diproduksinya sendiri.

Ada berbagai jenis dendeng yang disediakan yaitu dendeng sapi, kambing, rusa, ayam dan ikan. Untuk ini Anda bisa memilih jenis dendeng ini sesuai selera. Semua sudah disediakan dalam kemasan yang menarik.

Tentang ragam variasi dendeng yang disediakan, Lukman Hakim, pemilik Dendeng Seulawah mengisahkan ia menyediakan dendeng yang beragam agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. “Karena tidak semua orang suka dendeng sapi,” ungkap Lukman yang sudah memproduksi dendeng sejak tahun 1977 ini.

Dendeng ini memiliki citarasa khas manis dengan taburan ketumbar kasar di bagian daging. Dendeng dinikmati dengan cara digoreng atau diolah menjadi menu masakan seperti dendeng balado, dendeng sambal ijo dan lainnya.

”Jika musim haji, permintaan dendeng saya ini melonjak tajam. Tapi untuk hari hari normal, Lukman mengakui mampu menjual 150 kilo dendeng tiap hari. “Memang banyak dijadikan oleh oleh. Tapi ada juga rumah makan yang menggunakan dendeng kita,” paparnya.

Dalam hal bentuk, tampilan dendeng sapi, ikan dan ayam nyaris tidak ada beda. Yakni tetap menggunakan bumbu dan proses yang sama. “Tapi rasanya jelas beda,”paparnya. Dendeng ayam dibuat dari ayam boiler besar yang memiliki daging yang banyak. Sementara dendeng ikan menggunakan jenis ikan kambing kambing alias kan tumbak. 

Untuk membuat dendeng, daging baik itu daging ayam, sapi, daging rusa dan ikan ia haruslah diiris tipis. Lukman memiliki mesin khusus yang bisa membuat daging bisa diiris tipis. Selanjutnya daging diberi bumbu seperti bawang putih, ketumbar, gula pasir dan garam.

Setelah diaduk rata, daging dijemur di bawah sinar matahari. Jika matahari terik, dendeng bisa kering dan siap dikemas dalam tempo 3 hari, tapi jika musim hujan, dendeng kering lebih lama. “Ini dendeng hanya cocok dikeringkan di bawah sinar matahari, tidak bisa dioven, karena bisa meninggalkan bau asap,” jelasnya.

Satu kemasan dendeng rata rata dijual Rp40 ribu. Tapi jika hitungan perkilo dijual 200 ribu. Sementara dendeng daging rusak Rp300 ribu. “Kami menggunakan rusa hutan yang diantar oleh pemburu ke sini. Sekarang rusa agak susah, makanya harganya lebih mahal,” ucapnya.

Tiap harinya toko Dendeng Seulawah Putroe ini buka pukul 9 pagi dan tutup hingga 8 malam.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:GoNews Group, Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/