Pendakian Gunung Kerinci Jalur Solok Selatan Ramai Peminat

SOLOK SELATAN - Sejak diresmikian Selasa (16/8/2016), jalur pendakian Gunung Kerinci melalui Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, ramai peminat. Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Pencinta Alam Solok Selatan, Hendri Syarif di Padang Aro, menyebutkan, beberapa hari sebelum diresmikan saj,  sudah banyak pecinta alam maupun masyarakat luas yang ingin mencoba jalur baru ini.

Disebutkannya, ada 10 orang pendaki dari Jakarta yang bersedia menunggu hingga peresmian pada Selasa untuk mencoba jalur baru ini. Sebelumnya kata dia, ada juga beberapa orang dari Kota Padang yang ingin melakukan pendakian Gunung Kerinci dari Solok Selatan tetapi karena belum bisa terpaksa diarahkan melalui Kasiak Tuo, Kayu Aro, Kerinci.

"Bila mereka memaksa untuk lewat Solok Selatan maka harus menunggu atau meminta Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simasi) dari TNKS," katanya.

Bahkan, Mantan Direktur Umum Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pambudji menjajal jalur pendakian Gunung Kerinci melalui Kabupaten Solok Selatan yang mulai star pada Minggu (14/8) pagi.

Dalam rombongan yang berjumlah 20 orang dari Tim Sefo itu katanya, juga turut pendaki kawakan Rudy "Becak" Nurcahyo.

Ia menyebutkan pendakian kali ini merupakan bentuk simulasi direncanakan melakukan perjalanan selama tiga hari, 14-16 Agustus, sebelum nantinya akan dibuka secara resmi pada 16 Agustus 2016.

Ia menambahkan, belum diresmikan jalur ini tetapi sudah memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga sekitar dimana tercatat sudah Rp36 juta total transaksi yang dilakukan baik untuk perlengkapan maupun jasa porter.

"40 orang porter yang tersedia sekarang ini terpakai semua dan mereka dikontrak selama tiga hari dengan dana Rp250 ribu perharinya,"katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Solok Selatan, Tri Handoyo Gunardi mengatakan, peresmian jalur pendakian Gunung Kerinci akan dilaksanakan pada Selasa (16/8) sekitar pukul 13.00 Wib.

"Peresmian dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Apik Karyana," katanya. (***)