Home  /  Berita  /  Ekonomi

Sering Tidak Melaut, Nelayan Pesisir Selatan Masih Mengunakan Alat Tangkap Tradisional

Sering Tidak Melaut, Nelayan Pesisir Selatan Masih Mengunakan Alat Tangkap Tradisional
Nelayan sedang menankap ikan dengan jala pukat.
Senin, 15 Agustus 2016 08:06 WIB

PAINAN - Pesisir Selatan memiliki garis pantai terpanjang di Sumbar, yakni sepanjang 243 kilometer dari batas kota Padang hingga provinsi Bengkulu.Sehingga rata rata mata pencarian masyarakatnya adalah melaut sebagau nelayan. Namun dari banyaknya nelayan yang ada sebagian besar melaut secara tradisional, masih mengunakan perahu dayung dan sebagian lainnya hanya dibantu mesin tempel berkekuatan 1 hingga 2 PK , kalaupun ada mengunakan alat yang lebih modern tidak seberapa.

Seperti Nelayan di Batu Kalang Tarusan sebagian besaralat tangkapnya masih tradisional dan hasil yang didapatkannya tidaklah seberapa. Kondisi ini lebih diperparah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.Fenomena alam yang cenderung ekstrim belakangan ini menjadi ancaman bagi keselamatan nelayan,karena tingginya gelombang laut menyulitkan para nelayan untuk mencari ikan karena sebagian besar para nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan masih mengunakan peralatan tradisional.akibatnya kelangsungan perekonomian mereka juga tergangu.

Ipin, nelayan tradisional di Pasir Batukalang Koto XI Tarusan, menuturkan mereka terpaksa tidak melaut karena cuaca yang buruk, mereka takut akan terjadi apa apa ditengah laut.Kondisi itu jugA dialami oleh nelayan di daerah lain. Menurutnya cuaca ekstrim adalah hal yang sangat ditakuti, bukan saja untuk keselamatan diri tetapi juga ekonomi rumahtangga.

Senada disampaikan Joni War 48 Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bangkit Bersama di Sei Nipah Kenagarian Painan Selatan, menurutnya anggota kelompoknya masih mengunakan alat tangkap tradisional untuk mecari ikan ditengah laut. Dengan jaring dan alat pancing dan upan yang juga berasal dari alam menjadi modalnya untuk meraih rezeki ditengah laut.

"Belum ada anggota kelompok kita yang melaut mengunakan alat modern, hal ini salah satu penyebabnya alat tangkap tradisional lebih murah dan bisa melaut setiap hari pulang, kalau mengunakan alat yang lebih modern tentunya menghabiskan waktu lama dengan hasil yang juga belum pasti, ujarnya

Selain itu biaya perawatan mengunakan alat tangkap tradisional sangatlah murah, hambatan bagi nelayan tradisional hanyanya cuaca yang buruk kalau banyak atau tidaknya ikan itu tergantung rezeki nelayan .

Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Pesisir Selatan Yoski mengungkapkan nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan karena sebagian besar nelayan di daerah ini masih mengandalkan peralatan tangkap tradisional. Hampir 13 ribu orang yang berpencaharian sebagai nelayan di daerah ini menggunakan perahu dayung dan sebagian lainnya hanya dibantu mesin tempel

Menurutnya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi persoalan utama yang dialami masyarakat kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kondisi ini mengakibatkan kekayaan alam yang tersedia tidak terkelolah secara maksimal.Sumber Daya Alam (SDA) bidang kelautan yang selama ini dijadikan sebagai sektor ungulan di Pesisir Selatan, dinilai belum memberikan dampak besar dalam meningkatkan kesejateraan dan perekonomian masyarakat.

Kondisi ini disadari karena memang masih rendahnya pengetahuan masyarakat, terutama dalam hal pengelolalaan atau pemanfaatan,

Kekayaan laut yang dimiliki kabupaten Pesisir Selatan belum terkelola secara maksimal. Bila dibandingkan berdasarkan potensi yang ada, bisa dikatakan baru sebesar 30 persen yang termanfaat.

Agar potensi yang dimiliki itu bisa memberikan keberuntungan secara ekonomi bagi masyarakat yang bergerak di sektor perikanan di daerah itu, sehingga secara bertahap pemerintah daerah melalui DKP terus melakukan pembinaan disamping juga bantuan berupa modal.

Dijelaskanya, pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat ini memang masih membutuhkan tenaga dari luar daerah. Tentunya melalui lembaga teknis yang memiliki legalitas yang jelas guna memberikan pembinaan kepada nelayan tersebut.

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam hal budidaya, pengelolaan hasil ikan, penangkapan ikan, permesinan itu, juga mendapatkan praktek langsung yang dimulai dari penangkapan, pembudidayaan ikan, permesinan, dan pengelolaan ikan dengan harapan nantinya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," tutupnya. (Humas)

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, GoNews Group, Pesisir Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/