Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Sepakbola
24 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
2
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
3
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
4
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
5
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh..., Ternyata Banyak TKI Jadi Kurir Narkoba di Hongkong

Waduh..., Ternyata Banyak TKI Jadi Kurir Narkoba di Hongkong
Ilustrasi. (net)
Kamis, 11 Agustus 2016 21:41 WIB
JAKARTA - Berdasarkan laporan Konsul Kepolisian RI di Hongkong, saat ini banyak kedapatan para Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi kurir narkoba. Tergiur dengan upah besar dan salah pergaulan di jejering sosial seperti facebook, menjadi penyebab utamanya.

Terkait maraknya pemanfaatan TKI untuk menjadi kurir narkoba perlu diwaspadai oleh semua pihak. Terutama bagi para TKI yang saat ini sedang bekerja di luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI, FPAN, Dapil Sumut II, Saleh Partaonan Daulay.

Saleh Partaonan Daulai meminta, agar para TKI tidak mudah tergiur dengan janji manis orang lain. Apalagi orang tersebut baru dikenalnya melalui medsos.

"Berkenalan dan menambah teman boleh saja. Tetapi berteman harus benar-benar selektif. Apalagi perkenalannya hanya melalui media sosial, karena menurut laporan gara-gara salah pergaulan inilah mereka terjebak menjadi kurir barang haram," ujar Saleh kepada GoNews.co, melalui pesan singkat, Kamis (11/08/2016) malam.

Menurutnya, tidak semua orang yang ada di media sosial orang baik. Ada banyak pihak yang menyalahgunakan media sosial untuk mencari keuntungan bahkan melakukan penipuan. Tidak jarang, identitas yang dimuat di dalam media sosial adalah identitas palsu. Karena itu, sangat beralasan jika semua orang harus berhati-hati.

Selain itu, bagi TKI yang izin tinggalnya habis, diharapkan dapat segera memperpanjang. Perwakilan Indonesia di luar negeri diharapkan dapat membantu dan memberikan kemudahan. Termasuk membantu jika para TKI tersebut hendak pulang ke Indonesia.

Pengetahuan dasar tentang media sosial dan teknologi digital perlu diberikan sebelum TKI diberangkatkan ke luar negeri. Pemerintah dan juga perusahaan pengerah jasa tenaga kerja diminta untuk memasukkan materi tersebut. Materi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para calon TKI sehingga mereka tidak dengan mudah dimanfaatkan.

"Faktanya, konsul Kepolisian RI di Hongkong menyampaikan bahwa TKI banyak tertipu melalui perkenalan terhadap orang lain di media sosial. Tentu masih banyak lagi motif lain. Tetapi aspek ini juga menjadi sangat penting untuk diperhatikan," pungkasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/