https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Ayo...! ke Padang Panjang Beli 'Tarompa Datuak'

Ayo...! ke Padang Panjang Beli Tarompa Datuak
Suardi, pengrajin tarompa datuak sedang mengerjakan barang produksinya. (Humas)
Kamis, 11 Agustus 2016 12:25 WIB

PADANG PANJANG - Produk kulit di Padang Panjang sudah lama dikenal. Puluhan perajin hidup dari usaha kerajinan kulit. Tarompa (sandal) datuak yang berkembang saat ini merupakan modifikasi desain sandal cepal rasul. Peminatnya cukup tinggi dan sudah banyak dipasarkan ke Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Bahan baku kulit melimpah. Ada UPTD Sentra Penyamakan Kulit Padang Panjang yang tiap bulan menghasilkan lebih empat ton kulit bermutu.Kerajinan kulit memiliki prospek cerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Cinderamata yang unik dan khas selalu jadi pilihan wisatawan.

SEPINTAS tempat usaha sandal kulit Oenix itu sepi. Di bagian depan ruang berukuran 3 x 3 meter itu hanya ditungui seorang perempuan paruh baya. Di etelase dan rak-rak yang melekat di dinding terpajang puluhan sandal perempuan dan sandal laki-laki. Motifnya beragam. Ada perpaduan warna hitam, cokelat, merah hingga bermotif batik. Di antara deretan hasil kerajinan kulit itu tarompa datuak lebih dominan.

Di bagian belakang tempat usaha kerajinat kulit itu, Suardi, 64 tahun, pemilik sekaligus perajin kulit tampak sibuk bekerja menyelesaikan pembuatan sandal kulit yang sudah dipesan konsumen. Seperti cerita lekaki gaek, ini, usaha sandal kulit sudah dijalani hampir 37 tahun. Meski mengalami pasang surut, dia tetap optimis bahwa kerajinan kulit, seperti sandal perempuan, tarompa (sandal) datuak, memiliki masa depan yang cerah dalam meningkatkan ekonomi aerta kemajuan daerah.

Tarompa datuak yang dikenal sekarang merupakan hasil pengembangan dari sandal kulit cepal rasul. Aslinya berasal dari Timur Tengah. Sepintas tidak ada perbedaan mencolok antara tarompa datuak dengan sandal cepal rasul. Hanya saja bagian tengah cepal rasul melengkung dan bagian ujungnya runcing , sedang tarompa datuak lebih pepat.

Kendati ada sedikit perbedaan, secara umum keduanya lebih dikenal sebagai tarompa datuak. Soal nama, sandal vesri ini banyak dipakai para penghulu pemangku adat di Minangkabau, baik keseharian maupun dalam acara-acara tertentu..

Dari tahun ke tahun pangsa pasar tarompa datuak terus meningkat. Kini harganya mulai Rp100.000 hingga Rp150 ribu sepasang. Tiap pasangnya perajin memperoleh keuntungan sekitar Rp30.000. Dalam sehari seorang perajin yang cekatakan dapat menyelesaikan empat sampai lima pasang.

Khusus tarompa datuak perajin membeli bahan kulit sol samak nabati lokal. Kini harganya berkisar Rp60.000 sampai Rp70 ribu per kilogram. Harga kulit lokal lebih murah di banding kulit sol asal Pulau Jawa yang berkisar Rp105.000 sampai Rp115 ribu per kilogram. Tiap satu kilogram kulit sol dapat menghasilkan belasan sandal.
Jika pesanan tarompa datuak datang dalam partai besar, perajin mempekerjakan perajin lain yang banyak terdapat di Padang Panjang. Biasanya pesanan meningkat pada musim liburan, sehabis Hari Raya Idul Fitri atau pada iven-iven tertentu.

Hingga kini Suardi tetap berkutat memproduksi pada jenis produk sandal perempuan dan tarompa datuak. Belum ada niat untuk beralih memproduksi kerajinan kulit lain.

“Hanya ini keahlian saya. Untuk jenis produk kulit lain, silahkan perajin lain memproduksi,” kata Suardi yang sudah bertahun-tahun sebagai perajin kulit.

Di pasaran, peluang kerajinan kulit cukup menjanjikan. Kala anjing model sederhana saja harganya Rp15.000. Sedangkan yang bagus dan berkualitas sampai Rp250.00. Tergantung motif dan asesoris yang digunakan. Semakin berkualitas asesorisnya, harganya pun semakin tinggi. Sepasang sepatu kulit standar harganya sekitar Rp300.000.

Di Pondok Desain dan Promosi Senja Kenangan (sentra jajanan dan kerajinan Minang) di Bukit Surungan contohnya. Aneka produk dari kulit dipromosikan dan dijual. Pondok Senja Kenangan terletak di pinggir ruas jalan utama Padang - Bukittinggi. Selain memiliki ruang promosi, di belakang gedung berlantai dua tersebut terdapat lima bengkel perajin kulit yang berproduksi setiap harinya.

Sama dengan kebanyakan bengkel perajin kulit lainnya di Padang Panjang, tarompa datuak merupakan salah satu jenis produk unggulan. Perajin di sini lebih dominan memproduksi tarompa datuak tipe cepal rasul. Harganya berkisar Rp150.000 sampai Rp200 ribu per pasang.

Selain sandal tipe cepal rasul bengkel perajin kulit juga memproduksi kerajinan dari kulit lainnya Misalnya sepatu kulit bot yang banyak dipesan instansi satuan polisi lalu lintas dan Dinas Perhubungan dari berbagai daerah. Sepatu bot berkualitas tinggi, harganya Rp1.500.000 per pasang. Sementara sepatu traking dijual Rp400 ribu. Jaket kulit Rp1,4 juta dan banyak lagi ragam produk yang dihasilkan.

Kota Padang Panjang dengan penduduk 47.008 jiwa dikenal sebagai kota penghasil kulit ternama di Sumatera Barat. Sedikitnya terdapat 53 unit usaha kerajinan kulit, serta 12 usaha penyamakan kulit nabati yang tersebar di 16 kelurahan.

Dalam rentang waktu berpuluh-puluh tahun usaha kerajinan kulit telah menopang perekonomian penduduk Padang Panjang dan masyarakat sekitar. Kulit yang dihasilkan mulai kulit sol, sepatu, alas kaki, ikat pinggang, dompet, hingga tas. Harganya pun bervariasi, tergantung motif dan kualitas produk. Hingga sekarang kerajinan kulit di Padang Panjang adalah usaha milik perorangan. Belum ada perusahaan, apalagi industri berskala besar.

Untuk mendapatkan bahan baku, perajin kulit tidak pernah kesulitan. Di Padang Panjang sejak beberapa tahun lalu sudah ada Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Sentra Penyamakan Kulit milik pemerintah daerah. UPTD telah menghasilkan kulit berkualitas, setaraf dengan produksi kulit asal Magetan, Sidoarjo (Jawa Timur) dan Cibaduyut (Jawa Barat).

Selain menghasilkan kulit samak nabati, di sentera yang memiliki enam drum penyamakan juga terdapat 11 unit mesin pengolahan. Dengan mesin pengolahan yang modern tersebut dihasilkan kulit jenis sol, boks nappa, full grand dan carestic grand serta dapat pula memproduksi kulit lain sesuai permintaan perajin.

Harga kulit hasil pengolahan UPTD Sentra Kulit dipatok dengan fet. Harga yang berlaku sekarang satu fet Rp18.000. (satu fet berukuran 30 x 30 cm). Bila kulit mentah disamak dan diolah, tiap satu kilogram menghasilkan 1,2 sampai 1,5 fet. Harga kulit basah di tingkat pedagang pengumpul Rp13.000 sampai Rp14 ribu per kilogram.
Hingga kini UPTD Sentra Penyamakan Kulit baru menerima upah pengolahan dari pedagang dan perajin. Dari sentra penyamakan kulit satu-satunya di Sumatera Barat ini, pemerintah kota Padang Panjang menargetkan pendapatan Rp120 juta per tahun. Realisasinya melampaui target.

Kapasitas produksi sentra penyamakan kulit Padang Panjang saat ini baru empat ton per bulan atau baru setengah dari kapasitas 8 ton kulit jadi per bulan. Terbuka lebar peluang perajin untuk memperoleh bahan baku berkualitas dengan harga lebih murah.

Padang Panjang sudah lama menyandang nama besar di sektor industri kulit. One village, one product yang dicanangkan pemerintah Provinsi Sumatera Barat haruslah ditangkap Padang Panjang sebagai peluang untuk memajukan sektor pariwisata, sekaligus meningkatkan pendapatan. Dengan satu daerah satu produk terbuka peluang Padang Panjang sebagai satusatunya daerah penghasil kulit.

Adalah kebijakan yang tepat bila pemerintah daerah melalui instansi dan pihak swasta terkait terus meningkatkan pembinaan kepada perajin kulit. Desain harus mengikuti selera pasar. Semakin beragam dan bermutu produk yang dihasilkan minat membeli produk kulit Padang Panjang akan meningkat. Harus menjadi obsesi masyarakat Padang Panjang, bila wisatawan bertanya di mana bisa mendapatkan hasil kerajinan kulit berkualitas? Jawabnya di Padang Panjang.

Secara nasional, Sumatera Barat sudah sejak lama menjadi daerah destinasi wisata. Tiap tahun ribuan wisatawan datang berkunjung. Mereka tidak hanya terkesan dengan keramahan-tamahan penduduk, pamandangan alam yang indah, kuliner yang enak dan lezat. Dari Sumatera Barat, khususnya dari Padang Panjang wisatawan ingin mendapatkan cinderamata yang khas dan unik. Salah satunya adalah kerajinan kulit berupa tarompa datuak.

Sebagai cinderamata, sekaligus mempromosikan Padang Panjang sebagai sentra kerajinan kulit ternama di Sumatera Barat 300 pasang tarompa datuak dibagikan kepada peserta Tour de Singkarak 2015 lalu. Mereka sangat senang bahkan ada yang berjanji akan ikut mempromosikan di negaranya. Kini tarompa datuk itu pun sudah sampai ke mancanegara. (Humas/Syam)

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, GoNews Group, Padangpanjang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/