Home  /  Berita  /  Umum

Danau Ajaib Tarusan Kamang Agam Mengering, Warga Sekitar Panen Ikan

Danau Ajaib Tarusan Kamang Agam Mengering, Warga Sekitar Panen Ikan
Danau Tarusan Kamang, Agam mengering membuat warga berduyun - duyun menangkap ikan di danau itu, Senin 25 Juli 2016.
Senin, 25 Juli 2016 17:00 WIB
Penulis: jontra
AGAM - Fenomena alam Danau Tarusan Kamang, Agam kembali terjadi. Saat ini, Danau tersebut mulai mengalami fase penyusutan debit airnya. Danau Ajaib Tarusan Kamang Agam mengering, Warga Sekitar pun mendapat berkah panen ikan. Jika situasi danau seperti sekarang, warga sekitar danau memanfaatkan momen tersebut untuk menangkap beraneka jenis ikan yang hidup di danau indah yang berlokasi di kaki Bukit Barisan ini.

Salah seorang warga setempat, Asra Laila (25), menuturkan, dalam dua minggu terakhir air di Danau Tarusan tersebut mengalami penyusutan drastis sehingga menyebabkan danau yang berlokasi di Kenagarian Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Agam itu mengering.

"Semakin hari airnya terus berkurang. Sekarang, sudah bisa kita berjalan ke tengah danau. Seingatnya, sudah lebih setahun Danau Tarusan ini tidak mengering,'' terang Asra.

Pantauan GoSumbar di Danau Tarusan Kamang pada 25 Juli 2016, terlihat danau tersebut kering di hampir semua titik. Namun, di bagian pinggir danau masih terlihat digenangi air. Di bagian yang tergenang air, dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan dengan cara memancing dan menggunakan jala.

Secara beramai-ramai, warga menangkapi ikan selama beberapa minggu ini. Bahkan bukan hanya warga sekitar Danau Tarusan saja, warga dari jorong di luar kawasan Danau Tarusan juga hadir di danau itu, jika mengetahui danau ini sedang mengering, sebut Asra.

Menurut Asra, selain ikan-ikan itu sudah ada di Danau Tarusan secara alami, Pemkab Agam juga pernah menebar bibit ikan di danau tersebut. Ikan yang ditangkap warga di Danau Tarusan selain di konsumsi untuk dimakan, ada juga juga yang dijual oleh para penangkap ikan. Biasanya ikan-ikan itu di jual di kawasan Simpang Tugu, Pakan Sinayan, ujarnya.

Warga lainnya, Pakiah Malano, mengatakan prosesi menangkap ikan ini sudah seminggu terakhir dilakukan. " Puncaknya terjadi Sabtu dan Minggu. Dimulai pagi selepas Shalat Shubuh hingga berakhir sekitar jam 11 .00 WIB siang,'' jelasnya.

Saat mulai mengering, warga sekitar kemudian membuat petak-petak serupa kolam di dalam danau untuk membatasi gerak ikan sekaligus penanda jika kolam tersebut sudah ada yang memiliki.

"Aturan seperti ini memang tidak tertulis, namun sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. Tiap petak kolam itu sudah ditetapkan oleh leluhur kami siapa yang berhak memiliki,''terang Pakiah Malano.

Danau Tarusan memiliki keanehan tersendiri. Jika danau biasa lainnya selalu berair sepanjang tahun, maka pengecualian terjadi di danau ini. Dalam setahun, bisa saja airnya pasang surut. Saat berair, Danau Tarusan berubah menjadi sekumpulan air yang memenuhi seluruh kawasan itu. Namun, saat kering, berubah menjadi padang rumput. Sebelum mengering seperti saat sekarang, airnya sudah penuh selama setahun.

Tak hanya danau nya saja yang aneh, ikan-ikannya pun juga ajaib. Sampai sekarang, tak diketahui dari mana asal ikan tersebut. Saat mulai dipenuhi air, mendadak ikan jenis Nila,Mas, Pantau maupun Lele bermunculan.

"Hingga kini, kami tak pernah tahu dimana ikan tersebut berasal. Yang jelas, saat menyusut, ikan itu kami tangkap untuk kebutuhan sehari-hari,'' kata Pakiah Malano.

Dikatakan juga oleh Pakiah Malano, proses menangkap ikan yang disebut " Manyorong" ini sudah hampir berakhir karena air Danau Tarusan terus mengering dan ikannya pun sudah hampir habis ditangkap oleh warga.

" Mungkin sudah dalam hitungan Ton ikan yang berhasil ditangkap. Kemarin, ada yang berhasil mendapatkan ikan Mas seberat 5,8 kilogram. Itu rekor untuk tahun ini,'' terang Pakiah Malano.

Misteri Danau Tarusan

Tanah Agam seperti menyimpan berbagai pesona alamnya. Panorama alam eksotis nan tersaji seakan membius para penikmatnya. Seperti berada di negeri dongeng, keindahan alam itu juga dilengkapi fenomena-fenomena 'ajaib' yang menakjubkan. Salah satu keajaiban yang tersimpan di ranah Agam tersebut adalah Danau Tarusan Kamang.

Spot wisata Danau Tarusan Kamang memang tak sepopuler Danau Maninjau. Namun, keindahan alamnya silakan diuji. Keunikan danau ini terletak pada debit air yang kadang ada dan kadang menghilang. Saat debit air danau naik, Danau Tarusan Kamang menjelma hadir secara misterius, namun seketika air danau bisa tiba-tiba menghilang dan menghadirkan hamparan rumput hijau yang indah.

Danau Tarusan Kamang terletak di Jorong Babukek, Nagari Kamang Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jika anda bertolak dari Kota Bukittinggi, anda harus menempuh jarak sekiar 20 km dan membutuhkan 20-30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.

Danau Tarusan Kamang belum dikelola secara resmi sebagai objek wisata oleh Pemda. Hanya warga setempat yang memanfaatkan kedatangan pengunjung dengan menarik biaya parkir kendaraan dan berdagang. Debit air danau yang berubah secara drastis mengundang rasa penasaran pengunjung. Hanya saja tak ada yang tahu secara pasti kapan air danau akan penuh terisi, dan kapan air itu akan menghilang seperti ditelan bumi.

Dilansir dari Wikipedia, fenomena menghilangnya air danau seperti yang terjadi di Danau Tarusan Kamang bisa disebabkan karena ada sungai di bawah tanah. Penelitian tentang hal tersebut oleh ahli geologi Prof Handang Bachtiar. Dalam istilah geologi, danau tersebut dinakan danau karst. Ketika air tanah naik, maka lorong-lorong di bawah bukit batu akan menyemburkan air dan menutupi padang rumput. Sebaliknya, ketika air tanah surut, air akan tersedot ke bawah, hingga yang tampak hanya padang rumput yang luas.

Dari pengakuan warga setempat, danau bisa kering dan menjadi padang rumput berlangsung selama 5 bulan hingga 2 tahun. Begitu juga ketika danau terisi air. Bahkan, proses pengisian air danau, konon menyerupai suara air mendidih, ada bunyi gluk gluk gluk sebelum air terisi penuh beberapa hari kemudian. Fenomena alam yang sayang untuk dilewatkan.

Selain fenomena alam tersebut, Danau Tarusan Kamang juga dilatari pemandangan yang elok. Potret kehidupan masyarakat yang masih natural juga terlihat jelas di sini. Tambak ikan milik warga, pengembala kerbau hingga rakit-rakit kecil yang didesain oleh penambak ikan untuk digunakan oleh wisatawan membuat pemandangan Danau Tarusan Kamang semakin indah dipandang.

Semakin populernya fenomena Danau Tarusan Kamang, kehidupan masyarakat sekitar juga makin berwarna. Tak lagi sekadar menjadi penambak ikan, warga setempat juga memanfaatkan area danau untuk berjualan. Anda akan banyak menjumpai pedagang kuliner khas Agam, seperti pensi dan langkitang. Sayangnya, pengelolaan yang masih memakai pola tradisional tersebut membuat keindahan Danau Tarusan Kamang sedikit terganggu, terutama masalah sampah pedagang. Warga setempat juga berharap Pemkab Agam jeli memanfaatkan potensi alam yang luar biasa ini, terutama dalam mengelola objek wisata yang bisa dibilang misterius dan langka ini.(**)

Kategori:Bukittinggi, Agam, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77