Home  /  Berita  /  Umum
Pembanguan Jalan dan Drainase Belum Merata

Warga Kelurahan Payolansek Ngadu ke TSR

Warga Kelurahan Payolansek Ngadu ke TSR
Warga Payolansek Minta Pemerataan Jalan dan Drainase
Sabtu, 18 Juni 2016 14:22 WIB
Penulis: Bayu De Nura
PAYAKUMBUH--Belum meratanya pembangunan jalan dan drainase di kelurahan Payolansek, warga setempat ngeluh saat Tim Safari Ramadhan (TSR) Payakumbuh Kelompok IX datang berkunjung ke Masjid Ikhlas setempat, Rabu (15/6).

Keluhan itu diterima Kadis  Perhubungan Kominfo, Adrian yang datang bersama Kadis Sosial Naker diwakili Yuswaldi, Dirut RSUD Adnaan WD, diwakili dr. Yosepha Erlita, Kabag Dalminbang Maizon Satria.
 
Hilangnya anggaran garin masjid dan guru TPA/TPSA dalam  APBD Payakumbuh selama dua tahun terakhir, dipertanyakan jemaah tarweh Masjid Nurul Ikhlas Sungai Pinago di Kelurahan Tanjung Gadang Sungai Pinago, Kecamatan Payakumbuh Barat.
 
Tak hanya itu, jemaah, seperti disampaikan Murniati, Arman, Firman dan Hasanudi,  juga meminta solusi, agar pembangunan riol atau drainase tak menimbulkan banjir di kawasan Sungai Pinago. Kemudian, jemaah juga minta pemko memasang rambu kaca bundar, karena adanya bengkolan tajam di Sungai Pinago.
 
Di bagian lain, warga juga mempertanyakan, apakah pembangunan infrastruktur di Sungai Batang Agam, akan terus berlanjut, karena jabatan Walikota H. Riza Falepi yang akan berakhir, Februari 2017 mendatang.
 
Sejumlah harapan warga itu, disampaikan jemaah, ketika rombongan  Tim Safari Ramadhan (TSR) Payakumbuh Kelompok I, dipimpin walikota  diwakili Kepala Bappeda H. Rida Ananda,  Selasa (14/6).  Kunjungan TSR  itu mendapat sambutan hangat dari ratusan jemaah masjid setempat. Jemaah minta, sejumlah harapannya itu, disikapi pemko dengan cepat.
 
Rombongan TSR yang datang, terdiri dari Ketua Pengadilan Agama Lazuarman, Ketua KPU Hetta Membayu, Kabid Pengairan Dinas PU Muslim, Kabag Kesra Davitra dan penceramah agama H. Rusli, S.PdI.
 
Menyangkut honor garin masjid dan guru TPA/TPSA, Ketua TSR Rida Ananda, menyatakan, semua harapan jemaah telah ada solusinya bagi pemko. Untuk garin dan honor guru TPA/TPSA, sudah ada solusinya, dengan membuat kegiatan pendidikan non formal di Dinas Pendidikan Payakumbuh.
 
Sementara, terhadap drainase serta normalisasi, pembuatan tebing dan penataan Sungai Batang Agam, disampaikan Kabid Pengairan Muslim, sudah menjadi catatan pemko. Pembangunan Sungai Batang Agam, sudah ada perjanjian kerjasama antara Pemko Payakumbuh dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI. Pihak pusat akan menyelesaikan proyek itu untuk jangka panjang, dengan dana tersedia lebih kurang Rp1,2 Triliyun dengan panjang proyek 15,6 Km, dari Balai Panjang hingga Payobasung pada aliran Sungai Batang Agam.
 
 
  
Dalam diskusi tersebut, warga meminta pemerataan pembangunan jalan dan pembangunan drainase di beberapa lokasi di kelurahan Payolansek. Seperti di RW 03, “Kalau hujan deras datang,  rumah kami sering tergenang  air yang masuk ke dalam rumah. Disebabkan, saluran drainase yang menuju saluran irigasi, belum memadai, tak mampu menampung debit air yang cukuo besar,” ucap Dodi, salah seorang jamaah Masjid Ikhlas itu.
 
Jalan lingkungan yang juga terdapat di RW tersebut, juga masih berupa jalan tanah dan aspal kasar. “Padahal disini dulu dijanjikan sebagai jalan lingkungan yang tembus ke dekat SD 26 Payolansek.  Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pemko.  Kami minta perhatian pemko dalam menangani masalah ini” ujarnya lagi.
 
Menanggapi hal itu, Kadis Perhubungan dan Kominfo Adrian akan mencatat dan meneruskan aspirasi yang disampaikan jemaah ini. Selain itu, Adrian menyampaikan, aspirasi ini agar disampaikan dalam musrenbang. “Masalah ini akan kami teruskan kepada pimpinan dan Instansi terkait. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan cepat,” ujarnya.
 
Selain itu, jamaah lain juga mengeluhkan jam besuk RS Adnaan WD yang dibatasi. Disampaikan Erniza, kenapa jam besuk di RSUD dibatasi hanya beberapa jam saja. “Kami tidak lagi bisa membesuk keluarga yang dirawat di RSUD pada malam hari. Padahal, siang hari kami bekerja. Apa pertimbangannya sehingga jam besuk ini tidak seperti dulu yang bebas?” ucap Erniza.
 
Menjawab pertanyaan tersebut, Adrian menyebutkan, RSUD tentunya memiliki pertimbangan sendiri dalam memberlakukan  peraturan tersebut. “Pasien di Rumah Sakit tentunya ingin cepat sehat dan kembali berkumpul bersama keluarga di rumah. Apabila jam besuk ini tidak dibatasi, pasien yang butuh istirahat akan terganggu. Selain itu, peraturan ini juga bertujuan untuk meminimalisir pencurian dan kehilangan di lingkungan Rumah Sakit,” ujar Adrian lagi.
Sebelum pelaksanaan tarweh, Ketua TSR Adrian menyerahkan bantuan pemko berupa dya gulung tikar shalat untuk Masjid Ikhlas yang diterima pengurusnya, diwakili M. Zainir.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Payakumbuh, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77