Stok Darah di Payakumbuh Menipis
Kemana Perginya Para Pendonor
Sabtu, 18 Juni 2016 12:43 WIB
Penulis: Bayu De Nura
Penulis: Bayu De Nura
PAYAKUMBUH--Selama bulan Ramadhan, kemana perginya para pendonor darah. Akibat menghilangnya pendonor darah itu menyebabkan stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Adnan WD Payakumbuh menipis, sementara permintaan pasien terus meningkat.
Demikian dikatakan dokter penanggungjawab di UTD RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh, Junaidi, ketika diwawancarai di ruang kerjanya RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh, Kamis (16/6). Menipisnya stok darah di RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh, karena para pendonor kurang menyumbangkan darah mereka.
“Berdasarkan pengalaman setiap memasuki bulan Ramadhan stok darah mulai menipis akibat donor berkurang. Kalau di luar bulan Ramadhan RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh memiliki stok darah 30 hingga 40 kantong. Namun selama puasa, hanya ada belasan kantong saja. Semua golongan darah stoknya semakin menipis," papar Junaidi.
Menipisnya stok darah, tambah dia, akibat minimnya minat masyarakat untuk donor selama bulan puasa sementara permintaan selalu ada, bahkan mengalami peningkatan.
Ia menjelaskan, menurunnya pendonor selama Ramadhan karena adanya pola pikir (mindset) masyarakat bahwa kurang baik melakukan donor darah saat menjalankan ibabah puasa.
Pihaknya, mengimbau donor aktif dapat menyumbangkan darahnya pada malam hari selama Ramadhan, agar stok darah tidak menipis. Kami juga heran kemana perginya para pendonor dan aktifitas masyartakat penyumbang darah.
Junaidi menyebutkan, rata-rata setiap hari pasien yang ada di rumah sakit tersebut membutuhkan lima hingga tujuh kantong darah dalam satu hari, namun hal itu tetap tergantung kepada kasus yang terjadi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan stok darah tersebut adalah dengan meminta keluarga pasien agar mencari pendonor dengan sukarela. Atau menghubungi para pendonor yang sebelumnya melakukan donor secara rutin. Beberapa pendonor tersebut, ada yang mau menyumbangkan darah mereka.
Warga Payakumbuh, Yuliarman, meminta rumah sakit bersama Palang Merah Indonesia (PMI) setempat agar mencarikan solusi untuk mengantisipasi kelangkaan stok darah selama Ramadhan hingga lebaran.
"Kalau stok darah tersebut tidak ada, kasihan pasien yang membutuhkannya, beruntung jika ada keluarga yang mau mendonor. Kalau seandainya tidak ada, tentu akan menimbulkan masalah baru," ujarnya.
Ia mengemukakan, biasanya selama Ramadhan hingga lebaran terjadi beberapa kasus atau peristiwa yang membutuhkan penambahan darah, salah satunya kecelakaan.***
Editor | : | M.Siebert |
Kategori | : | Umum, GoNews Group, Payakumbuh |