Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Yohanna Salahkan Orangtua YY, Deding Ishak: Bukti Pemerintah Kewalahan dan Ketidakmampuan Sang Menteri

Yohanna Salahkan Orangtua YY, Deding Ishak: Bukti Pemerintah Kewalahan dan Ketidakmampuan Sang Menteri
Anggota Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak. (istimewa)
Rabu, 01 Juni 2016 12:04 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Golkar, Deding Ishak, menyesalkan pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise yang terkesan tidak sensitif dan membuat alibi atas ketidakmampuanya bekerja dengan menyalahkan orangtua korban pemerkosaan.

"Ini jelas sungguh tidak wajar, Menteri seharusnya tidak menyakiti masyarakat dengan pernyataan seperti itu. Seharusnya dia intropeksi diri, kalau memang tidak mampu bekerja jangan menyalahkan orang," ujar Deding Ishak kepada GoNews Group (Legislatif.co) saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Rabu (01/06/2016) siang.

Deding Ishak juga berpendapat, Menteri Yohana harus meminta maaf atas ucapanya tersebut. "Harus dan wajib, dia harus minta maaf, ini seperti orang frustasi yang kewalahan serta ketidakmampuan sang menteri itu sendiri," ujarnya.

Menurut Deding Ishak, saat ini bukan waktunya Menteri Yohana mencari kambing hitam, tapi bagaiaman upaya dia sebagai pelindung terhadap anak-anak memberikan rasa aman kepada semua anak-anak Indonesia.

"Solusi yang dicari, anak-anak ini aset negara lho, dilindungi negara, kalau pemerintah dalam hal ini Kementerian PP dan PA tidak sanggup ya sebaiknya menyerah saja," tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi VIII lainya yakni Arzeti Bilbina. Menurut Arzeti seharusnya pemerintah cepat tanggap dalam soal perlindungan terhadap anak-anak. "Jangan sampai begitu sudah kejadian baru sibuk, ini yang harus difikirkan, pemerintah harusnya sudah mengantisipasi hal ini, dengan mengupayakan perlindungan terhadap mereka," pungkas Arzeti. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/