Tanggul Pecah, Air Laut Melimpah ke Rumah Warga di Aceh Barat

MEULABOH - Tanggul penahan ombak sepajang 300 meter di Desa Suak Indrapuri dan Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat pecah, sehingga air laut melimpah ke sejumlah rumah warga dan ruas jalan penghubung dua desa tersebut.

“Saat terjadii pasang purnama air laut melimpah ke rumah saya dan ruas jalan. Ini sudah terjadi setiap tahun saat musim pasang purnama,” kata Hardi (57), warga Desa Suak Indrapuri kepada wartawan, Sabtu (21/5/2016).

Menurut Hardi, saat musim pasang purnama terjadi sejak lima tahun terakhir ini rumahnya kerap tergenang banjir air laut hingga mencapai 50 centimeter, sehinga keluarganya terpaksa harus diungsikan ke rumah kerabatnya yang berada jauh dari pantai.

“Ini sudah lima hari pasang air laut, baijir naik surut ke rumah saya, karena tanggul penahan ombak sudah hancur, tapi sampai sekarang belum ada penanganan yang serius dari pemerintah setempat. Paling saat terjadi pasang hanya diturunkan sebentar alat berat,” katanya.

Masih kata Hardi, Tanggul pemecah ombak yang dibangun pasca tsunami 2004 lalu telah rusak dihantam gelombang sehingga abrasi pantai terus meluas terkikis gelombang laut purnama hingga mencapai 30 meter dari bibir pantai.

“Posisi rumah saya sekarang tinggal sekitar 5 meter jarak dengan laut. Dulu sebelum tanggul itu rusak ada sekitar 30 meter jaraknya,” ujarnya.

Warga setempat berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Barat segera melakukan penanggulangan tanggul pemecah obak yang telah hancur, karena jika tidak mereka khawatir sejumlah rumah warga yang berada di bibir pantai akan hilang ditelan ombak.

“Kami berharap Pemerintah untuk membangun kembali tanggul penahan ombak, karena jika dibiarkan seperti ini rumah kami bisa hilang menjadi laut,” pintanya.