Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kejar Pertumbuhan Ekonomi Diatas 5 Persen, Indonesia Butuh Tenaga Kerja Industri 600 Ribu Orang

Kejar Pertumbuhan Ekonomi Diatas 5 Persen, Indonesia Butuh Tenaga Kerja Industri 600 Ribu Orang
Kapusdiklat Industri Kemenperin RI, Mujiyono (kiri) didampingi Kepala BDI Padang Joni Afrizon ketikan diwawancari wartawan.
Rabu, 18 Mei 2016 14:26 WIB
Penulis: Calva
PADANG - Guna mengejar pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen, Indonesia butuh tenaga kerja industri sekitar 600 ribu orang. Kebutuhan sebanyak ini merupakan tantangan besar dunia kerja dan industri di Indonesia.

Data ini diungkapkan Kepala Pusdiklat Industri Kemenperin RI, Mujiyono ketika berada di Padang dalam rangka membuka Diklat 3 in 1 Batik Tanah Liat di BDI Padang, Rabu (18/5/2016).

Disebutkan Mujiyono, kebutuhan tenaga yang besar ini, kalau tidak bisa disediakan dengan tenaga trampil dalam negeri, bisa jadi diisi oleh tenaga kerja asing dari kawasan ASEAN yang sudah diberlakukan MEA di 2016 ini.

Untuk itu, katanya, Pusdiklat Industri RI, mempersiapkan sekitar 15 ribu tenaga kerja trampil tahun 2016. Dan diharapkan semua departemen bisa pula ikut dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang banyak ini.

Dalam kesempatan yang sama, Mujiyono juga mengatakan, Kemenperin RI juga mendukung dan mendorong peningkatan jumlah wirausaha nasional yang kini masih dibawah 2 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

"Untuk jadi negara yang maju, Indonesia membutuhkan setedaknya 2,5 persen wirausaha," sebutnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/