Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Umum

Waduh, Proyek Pembangunan Jaringan Perpipaan Senilai Miliaran di IKK Sibuhuan Malah Tak Berfungsi

Waduh, Proyek Pembangunan Jaringan Perpipaan Senilai Miliaran di IKK Sibuhuan Malah Tak Berfungsi
Proyek pembangunan fasilitas warga yang terbengkalai di Padang Lawas. (Patrolinews)
Sabtu, 14 Mei 2016 16:23 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
PADANG LAWAS - Pembangunan saluran air minum bersih bagi masyarakat Sibuhuan Padang Lawas, Sumut pada tahun 2015 yang lalu, menghabiskan dana kurang lebih Rp6 miliar. Namun sayang, saat ini bangunan tersebut malah tidak berfungsi.

Pembangunan tersebut sedianya untuk bak penampung dan pembangunan jaringan perpipaan IKK Sibuhuan yang diperuntukkan bagi masyarakat.

Selain itu, anggaran juga didapat dari APBN 2015 senilai kurang lebih Rp3.8 milyar.

Hal tersebut sesuai dengan temuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Badan Penyelamat Kekayaan Negara (BPKN) Kab Padang.

Ketua LSM BPKN Lawas Agnesty mengatakan, bahkan ada data yang lebih mengejutkan lagi, dimana pembangunan tersebut bukan hanya menelan dana Rp6 miliar, tapi keseleuruhan mencapai Rp10 miliar.

Hal tersebut ia katakan kepada wartawan, Jumat (13/05/16) di Padang lawas Sumatera Utara.

Masyarakat sekitar juga menduga pengerjaan nya tidak sesuai dengan RAB/ spesifikasi, sebab penanaman perpipaannya pada bahu jalan dan ruas jalan merusak aspal yang sudah ada.

"Ironisnya proyek tersebut juga tidak memasang plang merk maupun IMB. Padahal dalam Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah diwajibkan untuk memasang papan merk proyek," ungkapnya.

Lanjut Agnesty, Direktorat Jenderal Cipta Karya Provsu Ir Sahta Bangun dan PPK Popiy Prayudi Hastuty ST harus bertanggung jawab dalam hal ini, besar dugaan adanya persekongkolan antara Owner dengan penyedia barang bangunan.

"Pembangunan jaringan perpipaan IKK Sibuhuan, Kab Padang lawas yang bersumber dana APBN Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 3,8 Miliar satuan kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Prov Sumatera Utara tidak transparansi pada masyarakat (plang merk) tidak ada di pasang sampai selesai kegiatan di laksanakan, kegiatan tersebut mengangkangi Kepres No,80 thn 2003 terbukti  belum bisa di pungsikan masyarakat dan sangat amburadul," jelasnya.

Dari hasil pantauan mereka (LSM, red), bak penampung yang di bangun di Aek Lobu yang bersumber dari Aek Siabu tidak mampu menampung air hingga meluap dari tong/ bak. "Entah apa penyebabnya saluran perpipaan belum bisa difungsikan, besar dugaan tidak akan lama lagi mengakibatkan jebolnya ambruk pundasi bak yang di bangun hingga merugikan Negara maupun Rakyat," tukasnya.

Sementara ketidakadaan plang proyek atau papan nama proyek seakan disengaja pihak kontraktor  agar masyarakat tidak dapat mengetahui spesifikasi rincian proyek. "Semuanya serba misterius, lantas dari mana masyarakat bisa mengontrol pekerjaan ini kalau informasi untuk itu tidak ada, masyarakat minta pada Gubernur, anggota DPR dan penegak hukum  juga di harap jangan diam saja," jelasnya.

Suatu kebiasaan yang tidak terpuji tentang kegiatan kegiatan suatu proyek, pihak yang terkait selalu ada cara untuk memilih langkah modus memperkaya sendiri. "Biasanya mereka berdalih tidak pasang papan merk untuk cara mengamankan diri lebih banyak keuntungan mengabaikan kwalitas," tutup Agnesty. ***

Sumber:Patrolinews.com
Kategori:Umum, Ekonomi, Pemerintahan, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/