Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
14 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
3 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
3 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Lomba Masakan Tradisional di Limapuluh Kota

Dorong Pelaku Mikro Kembangkan Usaha "Randang"

Dorong Pelaku Mikro Kembangkan Usaha Randang
Ketua TP-PKK Limapuluh Kota Ny Monalisa Irfendi dan Eka Eerizal membuka lomba memasak randang dan gulai paluik di Sungai Kamuyang disaksikan wabup Ferizal Ridwan.(humas 50 kota)
Kamis, 12 Mei 2016 21:39 WIB
Penulis: Trinanda
LIMAPULUHKOTA--Randang (baca:rendang) merupakan salah satu makanan khas Minang Kabau, yang telah menjadi icon kuliner nusantara bahkan dunia. Pembuatan makanan tradisonal yang sudah diakui kelezatannya ini, kini mulai dipelajari bahkan dijiplak oleh daerah lain.

Namun, cita rasa randang asli buatan Limapuluh Kota, tidak akan berubah seiring perubahan zaman. Hal tersebut menjadi langkah serta dorongan pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota, untuk memberdayakan makanan khas tradisional ini di daerah.     

"Kita ingin, randang tetap jadi icon kuliner kita, baik di Limapuluh Kota, luar daerah dan luar negeri. Jangan sampai dirubah namanya, juga cita-rasanya," kata Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, saat pembukaan festival Rendang dan Gulai Paluik di kantor KAN, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kamis (12/5).

Putra Lareh Sago Halaban ini menyebutkan, randang hingga kini masih menjadi ciri khas makanan masyarakat pribumi di Luak Limopuluah. Setiap ada acara pergelaran adat misalnya, Rendang selalu menjadi menu utama hidangan bagi para tamu.

Di Limapuluh Kota, randang juga sudah banyak dikembangkan para pelaku usaha menjadi berbagai varian. Mulai dari rendang daging, rendang telur, rendang rabu, rendang ayam, hingga rendang ubi. Bahkan tidak sedikit outlet penjual rendang. 

Seiap pelaku usaha kuliner khusus randang, sampai kini masih tetap eksis. Hal ini menandakan tingginya permintaan konsumen terhadap randang di pasaran. "Kita harap, ini terus dikembangkan sebagai potensi usaha bagi masyarakat, sebagai usaha produksi," tutur Ferizal Ridwan.

Selain kalangan pejabat Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang bertindak sebagai panitia, turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Monalisa Irfendi Arbi, Ny Eka Ferizal Ridwan, Dandim 0306 Letkol Inf Heri Sumitro, Danzipur Padang Mangateh, Mayor Inf Damai, dan seluruh perangkat nagari dan masyarakat Sungai Kamuyang.      

Lebih dari 20 kuali digelar diatas tungku peserta lomba memasak randang dan gulai paluik. Satu persatu peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Sungai Kamuyang, hanya diberikan bahan-bahan untuk kemudian diolah menjadi masakan randang. Hasil masakan mereka nantinya dinilai oleh panitia, mulai dari rasa hingga penyajiannya.***   

Editor:M.Siebert
Kategori:Umum, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/