Siswi SMA Unggul Aceh Selatan Peringkat Dua Kelulusan UN di Aceh

ACEH SELATAN - Rizky Apriliza siswa jurusa IPA SMA Unggul Aceh Selatan menempati peringkat dua kelulusan Ujian Nasional (UN) se provinsi Aceh. Selain itu, empat siswa lain juga masuk kategori 10 besar dengan perolehan nilai gemilang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Aka Muliadi, S.Si mengakui sudah menerima hasil UN tahun 2016 dari Dinas Pendidikan Aceh pada Kamis (5 Mei 2016) selanjutnya untuk diumumkan di masing-masing sekolah, Sabtu (7/5/2016). Dimana hasil kelulusan UN tingkat sekolah SMA sederajat, Aceh Selatan menduduki peringkat tujuh di Aceh.

“Alhamdulillah UN tahun ini (2016-red) Aceh Selatan naik peringkat dari tahun 2015. Dari peringkat 16 menjadi peringkat tujuh. Selain meroket sembilan peringkat, lima siswa-siswi Aceh Selatan juga berhasil menempati posisi 10 besar se provinsi Aceh. Ini merupakan hasil kerja keras dewan guru, orangtua dan pemerintah daerah,” ujar Aka Muliadi pada GoAceh.co, saat dihubungi, Minggu (8/5/2016).

Disebutkan, pada kelompok IPA, Rizky Apriliza siswa SMA Unggul Aceh Selatan memperoleh nilai 525,5. Dia menoreh peringkat dua di provinsi Aceh. Sedangkan Fella Arnad dari sekolah yang sama menempati posisi ke tujuh dengan nilai (510,5). Sementara itu pada jurusan IPS, Eka Parwati dari SMAN 1 Kluet Timur mengunduh nilai (481,0) dan berada dideretan ke sembilan.

Masih keterangan Sekretaris Pendidikan Aceh Selatan, Muhammad Ilham Ramadhan siswa MAN Unggul Tapaktuan kelompok IPS di peringkat delapan jumlah nilai (470,0). Terakhir Al Mutdatsir juga dari MAN Unggul Tapaktuan bertengger di kategori 10, perolehan nilai (468,5). “sejauh ini belum ada siswa SMK Aceh Selatan yang diketahui menmpati 10 besar di tingkat provinsi,” papar Aka Muliadi.

Terpisah, Dra. Hj Eli Darmi Kepada Bidang Pendidikan Menengah (Dikman) pada Disdik Aceh Selatan menuturkan, pihaknya terus berusaha memperbaiki kualitas pendidikan hingga bisa mencapai puncak dan dapat mengimbangi kabupaten/kota lain di provinsi Aceh maupun dilevel nasional. Potensinya adalah mengenjot proses belajar mengajar dan kedisiplinan.

“Ke depan kita upayakan pembenahan metode belajar mengajar agar setara dengan daerah lain. Generasi kita harus cerdas dengan melakukan peningkatan mutu pendidikan. Semua pihak tidak menginginkan Aceh Selatan terpuruk,” tandasnya. (rad)