Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peuna Malaysia: Bendera Bulan Bintang Bukan Milik Provinsi

Peuna Malaysia: Bendera Bulan Bintang Bukan Milik Provinsi
Pengurus Peulita Nanggroe Aceh (Peuna) di Malaysia membentang bendera Bulan Bintang dalam sebuah acara di Kuala Lumpur. (Foto: Istimewa)
Kamis, 05 Mei 2016 08:03 WIB
Penulis: Ridha Kibo
KUALA LUMPUR - Pemuda Aceh yang tergabung dalam Peulita Nanggroe Aceh (Peuna) di Malaysia lewat media sosial Facebook mengkritik keras Pemerintah Aceh. Mereka menilai, bendera Bulan Bintang yang dipakai untuk perjuangan sebuah negara dulu, kini akan dijadikan sebagai bendera provinsi.

Ketika dikonfirmasi ulang oleh GoAceh.co, Rabu (4/5/2016), pria bernama lengkap Muhammad Nazir Bin Budiman yang juga juru bicara Peulita Nanggroe Aceh itu menyebutkan, di era perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bendera ini dikibarkan sebagai bendera 'Negara Aceh'.

Namun, setelah terjadi perdamaian antara GAM dengan RI, bendera Bulan Bintang itu pernah diajukan sebagai bendera partai lokal, meskipun akhirnya tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat. Kemudian persoalan baru, bendera Bulan Bintang, ingin dijadikan sebagai bendera Provinsi Aceh.

Menurut Peuna, Pemerintah Aceh yang didominasi oleh salah satu partai lokal tersebut telah melakukan kesalahan besar terhadap bangsa Aceh karena upaya memperkecil semangat perjuangan dalam roh bendera Bulan Bintang.

"Kami generasi muda Aceh akan tetap terus bahu membahu untuk melahirkan keadilan di Aceh yang tidak pernah diberikan secara adil oleh Pemerintah Pusat," ujarnya

Selain itu, Peuna mengimbaukan masyarakat Aceh untuk tidak mudah percaya pada janji manis demi kepentingan sebuah kelompok melalui politik Bendera, karena mendekati Pilkada. "Mereka akan berupaya menunjukkan keseriusan yang kesannya peduli kepentingan masyarakat. Maka berbagai janji akan dilontarkan," tukasnya. (rid)

Editor:Mustafa Kamal Usandi
Kategori:GoNews Group, Politik, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/