Home  /  Berita  /  Ekonomi

Ketika Berada di Pentingsara, Yeni Ali Yusuf Apresasi Pertumbuhan Homestay Sawahlunto

Ketika Berada di Pentingsara, Yeni Ali Yusuf Apresasi Pertumbuhan Homestay Sawahlunto
Ny.Yeni Ali Yusuf memberikan cenderamata kepada Ketua Pembina Homestay Desa Wisata Pentingsari Doto Yugantoro.
Kamis, 28 April 2016 06:30 WIB
Penulis: Indra Yosef

YOGYAKARTA - Ny.Yeni Ali Yusuf mengapresiasi semangat pertumbuhan ekonomi di sektor industri kreatif pengelolaan homestay di Kota Sawahlunto. Dia berpendapat, sebagai sumber ekonomi keluarga, seluruh pengelola homestay sudah saatnya melakukan persiapan dan belajar salahsatunya ke Pentingsari, untuk menimba ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata Sawahlunto, “jangan lewatkan kesempatan ini” ungkapnya.

Pernyataan itu disampaikan Yeni, dibagian sambutannya dalam acara temu ramah dengan masyarakat dan pembina homestay Doto Yugantoro di Pentingsari, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pekan silam (16-19/4/2016).

Ny.Yeni Ali Yusuf, yang juga Ketua Tim Pembina PKK ini dibagian sambutannya mengatakan, banyak hal yang harus dipelajari dan bisa dikembangkan untuk berhasilnya pengelolaan homestay di Kota Sawahlunto dalam rangka menyambut destinasi wisata ke kota tambang batubara tertua di Indonesia tersebut. Di katakannya, salah satu pusat perhatian yang harus dilakukan adalah bagaimana memahahi dan mempelajari pengelolaan homestay dengan manajemen yang baik dan profesional.

Dibagian lainnya, Yeni memperkenalkan Kota Sawahlunto sebagai kota destinasi wisata penting di Sumatera Barat dengan beragan cerita dan kekayaannya alam serta budayanya. Saat ini, katanya, banyak prestasi dan potensi wisata yang telah dikembangkan sehingga berdampak terhadap kunjungan wisatawan yang naik jumlahnya dari tahun ketahun.

Kondisi ini juga didukung dengan gencarnya pemerintah kota merestorasi songket tradisionil Silungkang yang kini jadi icon industri kreatif di Sawahlunto. “Kota Sawahlunto sangat unik dan menarik sebagai kota destinasi wisata utama di Sumatera Barat. Selain kaya peninggalan sejarahnya, Sawahlunto juga terkenal dengan songket Silungkang yang sudah merambah daratan Nusantara bahkan Amerika,” ungkap Yeni, bangga.

Pembina homestay Pentingsari Doto Yugantoro mengatakan kesiapannya untuk berbagi ilmu tentang pengelolaan manajemen homestay di Sawahlunto. Motivator Desa Wisata yang sering jadi nara sumber di Kementerian Pariwisata RI dan tempat lainnya ini berpendapat, peran dan partisipasi masyarakat diperlukan dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk mendorong tumbuh dana berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat.

Sementara, Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto Hj.Kamsri Benti dalam kesempatan yang sama, menceritakan perjuangannya membangkitkan ekonomi masyarakat melalui industri kreatif homestay. Awalnya banyak orang meragukan keberadaan homestay yang dia dirikan. Namun berkat dorongan pemerintah ketika itu, homestay yang semula hanya 5 rumah kini menjadi 55 unit dengan jumlah kamar cukup untuk menampung kunjungan wisatan.

“Saya yakin dan percaya saat itu homestay akan jadi penginapan alternatif setelah hotel dalam rangka memenuhi akomodasi wisatawan. Meski dihadapi tantangan dan cobaan, akhinya saya mendirikan Asosiasi Homestay Sawahlunto yang kini anggotanya sudah mencapai 55 orang,” ungkapnya. (Ind)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/