Home  /  Berita  /  GoNews Group

5 Tahun Kepemimpinan HM Harris, Pelalawan Perkuat Pertumbuhan Ekonomi di Koridor Sumatera

5 Tahun Kepemimpinan HM Harris, Pelalawan Perkuat Pertumbuhan Ekonomi di Koridor Sumatera
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan terpilih, HM Harris-H Zardewan, masa bakti 2016-2021 di Gedung C Kementrian Dalam Negeri, Jumat (22/4/2016).
Jum'at, 22 April 2016 15:56 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALANKERINCI - Diera pemerintahan HM Harris, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, melakukan berbagai upaya untuk memperkuat pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi tantangan terkini serta tantangan globalisasi ke depan.

Tak tanggung-tanggung, tujuh (7) program prioritas pembangunan digulirkan. Adalah Pelalawan Sehat, Pelalawan Cerdas, Pelalawan Terang, Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan (PPIDK), Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Obyek Wisata Bono dan Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

Soal mimpi, target dan harapan yang ingin dicapainya ke depan bagi dan untuk Kabupaten Pelalawan, Harris sempat menuturkannya kepada GoRiau.com. Semangat, keyakinannya serta optimis yang kuat untuk memberikan segala yang terbaik bagi Kabupaten Pelalawan.

"Berbicara mimpi, target dan harapan, tentu takkan ada habisnya," ujar Harris mengawali cerita.

Menurutnya, bahwa tantangan membangun Kabupaten Pelalawan menjadi yang terbaik adalah harapan serta targetnya yang ingin diwujudkan di massa kepemimpinannya.

Meski segala potensi, peluang dan kendala serta permasalahan yang dihadapi seiring sejalan, namun itu merupakan bentuk tantangan bagi dirinya dalam membawa Kabupaten Pelalawan ini agar dapat memposisikan diri sejajar bahkan terdepan diantara daerah otonom lainnya.

"Bertahap, kepemimpinan itu terus berjalan, dari mulai Plt kemudian bupati pertama lalu berikutnya sampai ke saya yang diberi amanah oleh rakyat untuk memimpin daerah ini, sejak tahun 2011 lalu," tutur Harris.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/22042016/harrispela-4322.jpgBerpijak pada visi yang digariskan para inisiator dan pendiri Kabupaten Pelalawan, yaitu terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera, melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian unggul dan industri tangguh dalam masyarakat yang beradat, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu 2030.

Selama 5 tahun kepemimpinannya, HM Harris senantiasa memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi.

"Sebagai catatan, bahwa tantangan yang kita hadapi tidak lagi dapat dikelola dengan cara-cara biasa seperti dulu. Mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, bahwa pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan bertahan bagi kelangsungan ke depan," ujar Harris.

Sudah semestinya, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Dengan demikian, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal untuk mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah.

"Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru," ujar Harris lagi.

Bagaimana mencapai sasaran tersebut ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada, maka pemerintah telah merumuskan visi pembangunan yakni 'Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan'.

"Dengan capaian target saat ini, kondisi sekarang telah berbeda jauh dari kondisi beberapa tahun sebelumnya. Sekarang pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak. Hal ini sebagai konsekwensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada dua periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh Pemda, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai efek membaiknya daya saing dan terjaganya suasana kondusif," ungkapnya.

Menutup masa kepemimpinannya, tingkat keberhasilan pembangunan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berdasarkan Target Capaian Utama RPJMD 2011–2016, yang meliputi Penurunan Tingkat Kemiskinan, Mempertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Penyediaan Lapangan Kerja sehingga tingkat pengangguran terbuka tidak melebihi angka 4,20 persen, Tingkat Kualitas Hidup Masyarakat yang ditunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mendekati rata-rata IPM Provinsi Riau, serta Membaiknya Kinerja Keuangan Daerah.

"Pertambahan investasi di Kabupaten Pelalawan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagian besar memang berupa ekspansi pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada," sebut Harris.

Menurutnya, pertambahan investasi yang cukup besar di Kabupaten Pelalawan ini tentu tidak lepas dari upaya-upaya Pemerintah dalam mempromosikan potensi daerah, serta upaya semua pihak dalam melindungi investasi yang sudah ada.

Kata Harris, lebih penting lagi semua lapisan masyarakat berhasil menjaga suasana kondusif bagi berkembangnya investasi. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi yang besar serta kondusifnya daerah secara otomatis mengundang para pendatang masuk ke Kabupaten Pelalawan dengan rata-rata 5 persen dari jumlah penduduk per tahun.

Saat ini, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Ekonomi, serta Meningkatkan Daya Saing Daerah menuju Peningkatan Daya Saing Nasional, ditetapkan 7 Prioritas Pembangunan Daerah, diantaranya yakni :

1. Pelalawan Sehat

Program Pelalawan Sehat ini mulai dicanangkan sejak tahun 2010. Tujuannya yakni sebagai upaya menciptakan kondisi sehat di daerah ini yang dimulai dari sehat lingkungan dan kemudian mewujudkan sehat individual penduduk.

Gerakan Pelalawan Sehat ini diselenggarakan dengan memperkuat prakarsa masyarakat dan menghidupkan kembali budaya gotong-royong dalam membersihkan lingkungan pemukiman.

Meskipun belum berhasil sepenuhnya membangkitkan inisiatif masyarakat secara menyeluruh, tetapi program gotong royong di setiap kecamatan yang diprakarsai Pemerintah Daerah ini telah memberikan dampak positif bagi penyadaran pentingnya menjaga lingkungan sehat dan menciptakan pola hidup sehat.

Program Pelalawan Sehat ini berdampak pada berkurangnya angka kesakitan, berkurangnya endemi penyakit menular, dan meningkatnya umur harapan hidup masyarakat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

2. Pelalawan Cerdas

Program Pelalawan Cerdas yang saat ini tengah digalakkan oleh Pemkab Pelalawan merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam memperkuat penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang selama ini dilaksanakan.

Program pendidikan ini dilaksanakan secara lebih fokus dan terarah guna menekan angka putus sekolah serta meningkatkan angka partisipasi murni semua jenjang pendidikan. Sehingga dengan begitu, rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Pelalawan meningkat.

Guna mengaplikasikan, maka mulai tahun ajaran 2013/2014 Pemerintah Kabupaten Pelalawan menjalankan Program Pendidikan Gratis 12 tahun atau sampai jenjang SLTA. Dengan pengertian tidak ada lagi pungutan-pungutan di sekolah menyangkut operasional sekolah, penyediaan buku pokok dan LKS, pungutan biaya penerimaan siswa baru, biaya belajar mengajar, biaya ujian, apalagi biaya pembangunan sarana dan prasana sekolah. Bagi siswa miskin bahkan disediakan pakaian dan kelengkapan sekolah lainnya.

Sehingga dengan begitu, tidak ada alasan lagi bagi penduduk usia sekolah 7–18 tahun yang tidak bersekolah di daerah ini. Program pendidikan gratis ini diberlakukan terutama di sekolah negeri. Namun demikian sekolah swasta tetap diberikan subsidi, sesuai kebutuhan dan kecukupan anggaran Pemerintah Daerah. Pelaksanaan pendidikan gratis tentu saja dijalankan dengan tetap mengutamakan mutu pendidikan itu sendiri.

Diakuinya bahwa pada masa transisi, saat awal pemberlakuan program pendidikan gratis ini, masih banyak menimbulkan pro dan kontra dan ketidaksamaan persepsi baik di masyarakat dan juga pada para pelaku pendidikan. Disadari bahwa alokasi anggaran masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Tindakan antisipasi yang kurang tepat menyebabkan masyarakat mempertanyakan program pendidikan gratis tersebut.

Karena itu, Pemerintah Daerah juga memohon maaf kepada masyarakat jika dalam masa awal pelaksanaan program pendidikan gratis ini masih banyak ditemukan permasalahan dan belum terwujud sebagaimana diharapkan. Namun saat ini Pemerintah Daerah terus melakukan upaya penyempurnaan.

Di samping itu terus memperkuat pemahaman pelaku pendidikan sebagai pihak terdepan dalam menjalankan program ini, alokasi anggaran terus diperbaiki. Tentu saja alokasi tersebut berdasarkan kebutuhan sekolah bukan berdasarkan keinginan pengelola.

3. Pelalawan Terang

Program Pelalawan Terang sendiri merupakan upaya Pemerintah Daerah yang memfokuskan peningkatan elektrifikasi rumah tangga. Kemudian pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat. Apalagi selama ini jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan yang teraliri listik 24 jam baru mencapai 21,17 persen. Di tahun 2016, setidaknya 50 persen lebih rumah tangga di Kabupaten Pelalawan telah menikmati listrik 24 jam.

Sejalan dengan program pengembangan listrik oleh PT PLN, Pemerintah Kabupaten Pelalawan memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik. Misi Pemerintah Daerah telah dijalankan dengan baik oleh PT Langgam Power yang merupakan konsorsium antara BUMD Tuah Sekata dengan PT Navigate Energy Jakarta.

PT Langgam Power sekarang telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), dengan gas yang dipasok oleh PT Energi Mega Persada (Kalila). Pada tahap awal PLTMG tersebut dibangun dengan kapasitas 15 MW yang dioperasionalkan Agustus 2013 lalu.

Dengan beroperasinya PLTMG PT. Langgam Power ini, maka kekurangan daya listrik di Kabupaten Pelalawan umumnya dan Pangkalan Kerinci khususnya telah teratasi. Jika terjadi listrik padam, hal tersebut lebih disebabkan gangguan jaringan.

Kemudian berdasarkan permintaan PT PLN, PT Langgam Power membangun mesin baru berkapasitas 15 MW lagi sebagai tambahan. Dan ini akan terus ditambah sesuai permintaan termasuk diproyeksikan untuk penyediaan listrik yang dibutuhkan Kawasan Teknopolitan Pelalawan nantinya.

Selain memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik, Pemerintah Daerah juga membantu PT PLN membangun jaringan listrik di desa-desa melalui programnya. Sambungan: 4. Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan (PPIDK)

Program Pelalawan Lancar merupakan salah satu upaya perkuatan dan perluasan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang selama ini telah rutin dilaksanakan. Perkuatan serta perluasan menyangkut pembangunan dan peningkatan jalan guna memperlancar arus orang dan arus barang.

Sejalan dengan Program Pelalawan Lancar, Pemerintah Daerah juga melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan atau PPIDK. Selain dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan, pola yang dilaksanakan juga ditujukan untuk mendorong penguatan otonomi desa, memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan, dan memobilisasi swadaya dan prakarsa masyarakat di pedesaan.

PPIDK dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana stimulus dengan kisaran Rp 400–500 juta per desa/kelurahan. Penggunaan dana dimusyawarahkan masyarakat untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan desa, kemudian dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat desa itu sendiri.

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan

Program intensifikasi padi di Kuala Kampar merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menciptakan ketahanan pangan secara nasional. Kuala Kampar sebagai lumbung pangan di daerah ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan dengan pola tanam dua kali setahun. Produksi beras Pelalawan telah mencapai 42 ribu ton, dan di tahun 2016 ini menjadi 61 ribu ton.

Diakui, ini bukan pekerjaan mudah dan perlu kesungguhan terutama membangun infrastruktur pendukung seperti pengairan, akses jalan dan dermaga serta balai benih.

Langkah-langkah yang diambil saat ini, Pemkab Pelalawan berkeyakinan bahwa target produksi dapat tercapai, asal para petani ikut mendukung program yang dilaksanakan pemerintah.

Selain komoditas padi, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan ini Pemkab Pelalawan juga mendorong produksi ternak dan perikanan. Bantuan peternakan dan perikanan juga cukup besar diberikan ke masyarakat. Demikian juga di sektor perkebunan, Pemkab Pelalawan terus memberikan dukungan sarana produksi berupa bibit dan pupuk terutama komoditas sawit dan karet.

6. Pengembangan Objek Wisata Bono

Pengembangan objek wisata di Pelalawan dengan menjadikan bono sebagai ikon utama, di samping objek-objek pendukung lainnya seperti Istana Sayap di Pelalawan, Tugu Equator di Pangkalan Lesung, Pusat Budaya Petalangan di Betung dan Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui.

Beberapa dokumen perencanaan telah disiapkan dan aktivitas promosi terus dilancarkan. Promosi merupakan upaya utama yang dilakukan agar Bono lebih dikenal luas.

Berdasarkan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah, Pemkab Pelalawan juga secara bertahap melakukan penanganan infrastruktur, menggelar even seni dan budaya guna menambah daya tarik pengunjung.

7. Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan

Pembangunan Kawasan Teknopolitan, Kabupaten Pelalawan kini telah ditetapkan dan telah divalidasi menjadi Kawasan Perhatian Investasi ke-24 di Koridor Ekonomi Sumatera dengan proyek utamanya Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan suatu kawasan industri yang terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil dan pusat riset sebagai pendorong inovasi. Kawasan Teknopolitan dibangun atas dukungan investasi swasta dan pemerintah.

Pembangunan Kawasan Teknpolitan Pelalawan merupakan inisiatif Pemkab Pelalawan mewadahi pencapaian visi MP3EI 2011-2025 sekaligus realisasi pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan 2011-2016.

Konsep Kawasan Teknopolitan Pelalawan, menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas Perguruan Tinggi dan Pusat Riset.

Apalagi Kabupaten Pelalawan yang berada pada Koridor Ekonomi Sumatera berperan strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Selain berada pada posisi konektivitas yang istimewa, Kabupaten Pelalawan juga memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial dengan komoditi kelapa sawit, perkayuan, gas, minyak bumi dan batubara yang juga menjadi komoditi andalan Koridor Ekonomi Sumatera.

Diakui Harris, kebutuhan pembangunan masyarakat terus berkembang dan beragam, begitu juga dengan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Menurutnya, kemajuan program pembangunan yang dijalankan selama ini akan lebih maksimal dengan dukungan masyarakat dan dunia usaha.

"Jujur, Pemda tidak bisa berjalan sendiri untuk wujudkan target-target tersebut tanpa dukungan masyarakat. Kita mengakui keberadaan perusahaan, industri dan dunia usaha di daerah ini telah menyumbangkan hampir 80 persen PDRB dan menggerakkan ekonomi serta menyediakan lapangan kerja," ungkapnya.

Diujung perbincangan, Harris mengatakan bahwa keberhasilan mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam visi dan misi pembangunan akan sangat tergantung pada kondusifnya daerah, harmonisnya hubungan antar masyarakat, bersinerginya eksekutif dan legislatif, berperan positifnya lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan para akademisi, serta lebih mengemukanya kepentingan daerah dari pada kepentingan politik sesaat.

"Persoalan daerah ini semakin kompleks, itu semua membutuhkan proses, tak semudah membalikkan telapak tangan," tuturnya.

Menoleh ke belakang, 16 tahun lalu Kabupaten Pelalawan hanyalah salah satu dari daerah yang menjadi bagian dari kabupaten induk yakni Kabupaten Kampar. Jangankan untuk tampil di kancah nasional, untuk di tingkat provinsi pun saat itu masih jauh karena Pelalawan masih 'terkungkung' oleh kabupaten induk.

Pangkalan Kerinci yang sekarang menjadi ibukota Kabupaten Pelalawan, belasan tahun lalu hanyalah sebuah desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Langgam.

Tepatnya 12 Oktober 1999, 16 tahun lalu lahirlah Kabupaten Pelalawan melalui undang-undang nomor 53 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Pelalawan beserta delapan (8) kabupaten dan kota lainnya.

Dimulai saat itu, silih berganti kepemimpinan berjalan di daerah ini berikut pernak-pernik di dalamnya, yang kesemuanya turut mewarnai capaian pembangunan Kabupaten Pelalawan.

Kini, HM Harris kembali mengawali kepemimpinannya untuk 5 tahun ke depan, membawa Kabupaten Pelalawan lebih maju dan sejahtera.

Bupati Kabupaten Pelalawan terpilih, HM Harris, resmi dilantik oleh Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, disaksikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo, Jumat 22 April 2016 bertempat di Gedung C Kementrian Dalam Negeri, Jakarta. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/