Home  /  Berita  /  Peristiwa

Memasak Rendang di Padang, Ini Tanggapan Para Koki Kapal Perang Dunia

Memasak Rendang di Padang, Ini Tanggapan Para Koki Kapal Perang Dunia
Para koki kapal perang dunia memasak rendang di Padang bersama Wawak Padang Emzalmi. (Humas)
Kamis, 14 April 2016 10:00 WIB

PADANG – Ternyata bukan “Urang Awak” saja yang pintar memasak Randang, kuliner khas Minang. Orang asing pun juga pintar memasak Randang. Buktinya, Rabu (13/4/2016) kemarin, sebanyak seratus orang asing ‘basitungkin’ memasak Randang di Pantai Cimpago, Padang.

Puluhan orang asing itu merupakan chief (koki atau juru masak) 36 kapal perang yang bersandar di Pantai Padang. Mereka adalah peserta kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEk) 2016 di Padang, 12-14 April 2016. Seluruh chief itu terlibat dalam “Lomba Marandang Ikan Tuna Antar Koki” di Pantai Cimpago. Para koki terlihat sangat menikmati memasak Randang di atas kuali dan tungku.

Sekitar pukul 09.00 Wib, seluruh koki memasukkan seluruh bumbu masak ke dalam kuali. Randang diaduk secara merata. Bila tidak, santan tidak akan berminyak dan rasanya tidak akan enak. Yang paling cepat adukannya yakni dua koki dari Vietnam. Begitu juga koki asal Amerika Serikat. Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo, Wakil Walikota Padang, Emzalmi dan Sekdako Padang, Nasir Ahmad ikut hadir dalam kegiatan tersebut yang tentunya semakin menambah semaraknya acara.

“Saya sangat menikmati sekali memasaknya,” ujar Frank, koki asal Amerika Serikat.

Frank mengaku kalau dirinya sebelumnya sudah mengenal Randang. Namun Frank belum pernah memasak Randang. “Rasanya enak sekali,” katanya sambil menyicipi Randang hasil olahan tangannya.

Tidak hanya koki asal Amerika Serikat. Koki asal Jepang, K. Katahira menyebut bahwa Randang merupakan masakan yang terbilang unik. Menggunakan santan kelapa dan harus terus diaduk agar masaknya merata. “Randang cukup enak, tetapi sedikit pedas,” akunya sambil mengaduk Randangnya yang sudah hampir jadi.

Koki asal Bangladesh, Nur Hossain juga terlihat bersimbah peluh mengaduk Randang. Koki Bangladesh berseragam putih ini menyebut bahwa Randang memiliki rasa yang sangat seimbang. Menurutnya rasa Randang antara pedas dan lezat.

Lain lagi yang dikatakan Max asal Perancis. Koki ini mengatakan lomba memasak Randang cukup menarik dilaksanakan. Max mengaku sangat merasakan cukup butuh waktu lama untuk memasak Randang. Namun begitu, Max menyukai rasa Randang. “It’s delicious (ini nikmat sekali),” tuturnya.

Sebanyak lebih kurang 12 negara, termasuk Indonesia, pada pagi hari itu berlomba-lomba memasak Randang yang lezat. Meski tidak memperebutkan hadiah, akan tetapi lomba pada pagi itu benar-benar menunjukkan rasa kebersamaan. “Sebagian dari mereka baru tahu cara memasak Randang,” ungkap Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo.

Walikota Padang bersama Wakil Walikota dan Sekda ikut memasak Randang di atas tungku. Ketiganya termasuk tercepat dalam memasak Randang ikan tuna sebanyak satu kilogram. Sedangkan koki asal Australia, Dibble, yang duduk di sebelah Walikota sibuk mengaduk sambil sesekali melirik Randang milik Walikota yang cepat masak.

Begitu Randang milik Walikota Padang masak dan mengeluarkan aroma wangi, Randang tersebut diserahkan kepada koki asal China. Hebatnya, koki asal China ini membuat hiasan makanan dari sayuran dan kemudian Randang olahan tangan Walikota Padang diletakkan di atas sayuran yang telah dibentuk menyerupai kapal dan bunga. “Koki China ini luar biasa, masakan dihiasnya dan diletakkan di atas meja,” sebut Walikota.

Walikota menyebut, dengan digelarnya lomba memasak Randang ikan tuna ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling belajar. “Mereka belajar memasak Rendang kepada kita, dan kita juga belajar kepada mereka cara menghias makanan, itulah semangat yang tertanam di kegiatan Sail Komodo 2016 ini, dari Padang untuk perdamaian dunia,” tukas Mahyeldi.

Kegiatan “Lomba Marandang Ikan Tuna Antar Koki” ini dibuka Wakil Walikota Padang, Emzalmi. Wawako dalam sambutannya menyebut bahwa setiap kegiatan yang digelar pada MNEK 2016 dalam rangka upaya untuk mengenalkan pariwisata kepada dunia. “Kita harap setiap delegasi mengenalkan pariwisata Kota Padang ke negaranya masing-masing,” ungkap Emzalmi.

Selain lomba memasak Radang, juga digelar lomba selaju sampan, ‘City Tour, sepakbola pantai dan sebagainya. Kegiatan ini diikuti seluruh peserta MNEK 2016. “Semoga dengan kegiatan ini terjalin erat perdamaian antar peserta,” sebut Wakil Walikota.

Usai memasak Randang, seluruh koki mendapat cenderamata dari Pemerintah Kota Padang. Cenderamata ini diserahkan Walikota Padang dan Sekda kepada masing-masing koki negara peserta. Negara yang mengikuti lomba memasak Randang ikan tuna ini diantaranya yakni Jepang, China, Vietnam, Thailand, Rusia, India, Malaysia, Bangladesh, Amerika Serikat, Perancis, Indonesia dan lainnya. (Charlie/Mursalim)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/