Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
23 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
23 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
23 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
4
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
22 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
5
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
23 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
6
Persija Jakarta Nodai Pesta HUT Barito
Olahraga
22 jam yang lalu
Persija Jakarta Nodai Pesta HUT Barito
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dan BNPT

Komjen Tito Sebut Pengendali Bom Sarinah Berasal dari Nusakambangan

Komjen Tito Sebut Pengendali Bom Sarinah Berasal dari Nusakambangan
Suasana RDP Komisi III dan BNPT. (Legislatif.co)
Rabu, 13 April 2016 15:32 WIB
Penulis: Himsyar
JAKARTA- Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian mengatakan, lembaga pemasyarakatan (Lapas) kerap dijadikan tempat perencanaan aksi Teror.Seperti aksi teror di Sarinah, Jakarta Pusat diklaim juga direncanakan dari dalam Lapas.

Menurut Tito, aksi pengeboman di Sarinah itu direncanakan di Lapas Nuskambangan, Jawa Tengah. Perencanaan ini dilakukan oleh tiga orang yang saat ini menjadi pelaku bom di Sarinah. Ketiganya yakni, Maman Abdurrahman, Darmawan alias Rois dan Abu Gar.

"Bom jalan Thamrin, yang empat orang meninggal, empat orang tersangkanya, ini juga sudah diungkap Densus 88, ada hampir 10 orang yang ditangkap terkait kasus Bom Jalan Thamrin, di antara tersangka Abu Gar dan dia katakan perencanaan bom jalan Thamrin dilaksanakan di Lapas Nusakambangan, antara Abu Gar, Maman Abdurahman, dan Darmawan alias Rois" kata Tito dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR, Rabu (13/4/2016).

Hal itu terjadi, kata Tito, lantaran penghuni lapas mudah berkomunikasi dengan orang luar. Nah disitulah celah mereka untuk merencanakan aksi tersebut. Salah satunya pengeboman di Sarinah beberapa waktu lalu.

"Dari Kasus Bom Jalan Thamrin, ternyata anggota jaringan dapat menyebrang dengan mudah Lapas Nusakambangan dengan cover kunjungan keluarga atau kunjungan teman, mereka justru komunikasi, sampaikan informasi, kordinasi, dan bahkan melakukan perencanaan di sana," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya sependapat penempatan tahanan kasus teroris di tahanan High Risk atau pengamanan tinggi. Sebab, dengan begitu dapat menekan terjadinya aksi-aksi dari dalam lapas. ***

Editor:Daniel Caramoy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/