Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Sepakbola
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
34 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Penolakan Ranperda Terus Berlanjut

Pedagang Gelar Aksi Damai ke DPRD

Pedagang Gelar Aksi Damai ke DPRD
Ratusan Pedagang Pasar Payakumbuh melakukan aksi damai ke DPRD Payakumbuh.
Rabu, 06 April 2016 00:04 WIB
Penulis: M.Siebert

PAYAKUMBUH – Pedagang di pusat pertokoan Kota Payakumbuh kembali menggelar aksi demonstrasi, menuntut DPRD setempat untuk tidak melanjutkan rencana pengesahan ranperda pengembangan pasar tradisional menjadi Perda, Selasa (5/4).

Tidak tanggung-tanggung, datang untuk kali yang kedua di gedung DPRD, pedagang yang tergabung di dalam Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) itu tiba dengan jumlah banyak dibandingkan beberapa pekan silam.

Mereka tiba menggunakan puluhan unit mobil, sepeda motor dan bahkan jalan kaki. Pedagang yang datang ke gedung DPRD, tidak termasuk penjual daging dan pedagang ikan di kawasan Ibuah. “Kalau kami menolak,” kata pengurus pedagang daging dan ikan basah.

Kehadiran ratusan pengurus dan anggota IP3 di DPRD Payakumbuh, membuat pasar sepi. Jantung kota mati. Semenjak Selasa pagi hingga sore hari, pedagang tidak membuka tempat usahanya. Ada satu dua yang membuka, setelah berorasi dan mendatangi gedung DPRD.

“Kami memang menolak untuk berjualan hari ini. Untuk memperjuangkan hak-hak pedagang, dari upaya Pemerintah Daerah, untuk menguasai pasar dengan cara yang tidak benar,” kata Haji Esa Muhardanil, pimpinan IP3 yang memimpin aksi massa tersebut.

Ranperda Pasar Tradisional ini, diajukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh, Senin (25/1) lalu berbarengan dengan empat ranperda lain. “Banyak Perda tentang pasar tradisional di Indonesia, tapi tidak ada yang seperti dibuat Pemko (Pemerintah Kota) Payakumbuh ini,” sambung massa lainnya***

Sumber:Singgalang Co.
Kategori:Umum, GoNews Group, Payakumbuh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/