Irfendi Arbi : “Kok Prestasi yang Seperti Ini Luput dari Pantauan?”

LIMAPULUH KOTA- Neldi, alumni Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA-LB)  Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat , walau telah  berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasiona; dan internasional, ternyata luput dari pantauan dan perhatian pemerintah daerah.

Neldi, begitu sapaannya, putra pasangan suami-istri Marjunis (74) dan Marmi (60), warga Limapuluh Kota, Sumatera Barat ini. Dia  merupakan atlit kebanggan Tanah Air yang keluar sebagai juara II dalam olahraga Atletik Cabang Lompat Jauh yang diadakan oleh Special Olympics Word Games, di Los Angeles, Amerika, 2015 lalu.

Lomba yang diikuti pelajar berkebutuhan khusus di seluruh negara tersebut, mengharumkan nama Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Neldi yang tamat di SMA-Luar Biasa Tarantang, Harau, Limapuluh Kota 2015 lampau, pada Sabtu (2/4) pagi menjelang siang, menceritakan pengalamannya kepada bupati Limapuluh Kota Ir.Irfendi Arbi,MP.

Tidak tanggung-tanggung, saat berkompetisi dalam lomba tersebut, Neldi berhasil menorehkan lompatan sepanjang 6,03 meter. Malang sedikit, sekalipun Neldi sudah menyumbangkan prestasi di “dunianya”, namun Pemkab terkesan tidak peduli. Kalaupun peduli, masih setengah hati.

“Sekarang, saya tetap setia di sini (red- SMA-LB) pak,” kata Neldi, kepada sang bupati yang sengaja menemui pengajar dan murid SMA-LB tersebut. Kini, dalam kesehariannya, Neldi bertugas sebagai pelatih dan pembibing olah raga atletik.

Mulai dari lari, lompat jauh, tolak peluru dan lempar cakram. Anak didiknya, dari SD-LB, SMP-LB dan SMA-LB. Kegiatan melatih/ membimbing olah raga ini  dilakukan dua kali seminggu. Dia menyebut, akan menularkan semangat olahraga kepada adik-adiknya.

Neldi sendiri, mengaku pernah berniat ingin pindah. Meninggalkan SD, SMP dan SMA Luar Biasa Tarantang, tempat dia dididik. Keinginan pindah berjuang untuk daerah Riau dalam mencapai berprestasi olah raga atletik, sekaligus merubah ekonomi kepada yang lebih baik,  terkendala karena pemerintah Provinsi Sumbar tidak mengizinkan untuk pindah ke Provinsi Riau. Tapi hanya sekedar melarang, tanpa ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah.

Mendengar curhat Neldi, bupati Irfendi tampak sabak. Matanya berkaca-kaca. Menggigil badan orang nomor satu di Limapuluh Kota itu. “Jujur, saya kecewa dengan tidak dihargainya prestasi anak-anak kita ini. Kenapa ada yang berprestasi tingkat Internasional membawa nama daerah Lima Puluh Kota sampai terpendam, prestasi yang sangat luar biasa ini sampai tidak diketahui oleh Pemerintah Daerah,” kata Irfendi Arbi, menahan nafasnya.

Muka Irfendi nampak sedikit menghitam. Itu pertanda, bupati rada emosi. Irfendi wajar emosi, karena melihat prestasi anak luar biasa, justru tidak diperhatikan. “Kok prestasi yang seperti ini luput dari pantauan? Apa kerja Pemda?,” sesal Irfendi.

Kondisi ini, menurut bupati, sepatutnya tidak terjadi kalau ada yang berjuang demi nama daerah dan berlomba mulai dari tingkat bawah berjenjang sampai Go Internasional.

Irfendi Arbi berharap kedepan segala bentuk kegiatan dan lomba –lomba bagi anak berkebutuhan khusus diberitahukan ke pemerintah daerah.

“Nanti segala sesuatunya dapat dibantu baik dari segi pelayanan maupun anggaran.”katanya.

Pertemuan tampa disengaja ini mungkin jalan bagi Neldi  dan temannya yang berpestasi  ditingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Internasional,  kedepannya dapat penghargaan dari pemerintah daerah.

Harapan yang sama juga disampaikan para guru SDLBN 04 Tarantang, SMPLB dan SMALB.  “Selama ini anak-anak kami selalu berhasil dalam berbagai lomba yang diadakan mulai dari tingkat Kabupaten, Nasional dan Internasional”.ujar Suwarna, Kepala Sekolahnya.

Diajang Internasional tercatat ada 3 orang siswa dari SDLB,SMPLB dan SMALB Tarantang. Prestasi yang mereka raih hanya sebagai kebangaan semata tampa ada dukungan dari pemerintah daerah.***