Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
1 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  Umum
Instalasi Listrik Tak Punya SLO

70% Penyebab Kebakaran Akibat Arus Pendek

70% Penyebab Kebakaran Akibat Arus Pendek
Ulang tahun KWT Para Indah Limbukan diperuingati, Kamis. Ketua TP-PKK Ny. Henny Riza Falepi memotong kue ulang tahun, untuk selanjutnya diberikan kepada Ketua Para Indah Mariati.(humas)
Jum'at, 01 April 2016 09:08 WIB
Penulis: M.Siebert

PAYAKUMBUH- Bangunan rumah milik  penduduk dan kantor atau gedung swasra,  pemerintah,  serta sekolah di Payakumbuh, masih banyak tidak memiliki SLO (Sertifikat Laik Operasi) dibidang kelistrikan. Instalasi bangunan tersebut  banyak berusia tua yang harus diremajakan.

Hal tersenut terungkap dalam rapat  koordinasi dan evaluasi  Keselamatan Instalasi Listrik di aula Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Kamis (31/3). Rapat dipimpin Kabag Perekonomian  Julpiter, SE itu,  dihadiri  perwaklan PT PPILN (Persirakatan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional), Andi Syofyan, PT Konsuil (Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik) Rodi Fitra dan Dina Mariapitri. Rapat dan sosialisasi itu dihadiri utusan SKPD dan stakeholder lainnya.

Menurut pengamatan PPILN dan Konsuil,   penyebab kebakaran di Indonesia, 70 persen disebabkan arus pendek, akibat instalasi listrik  bangunan yang tudak punya SLO. Selain pemasangan jaringan listrik yang kurang baik, juga pemakaian material yang tidak SNI.

Di Payakumbuh,  data yang dikeluarkan PPILN tercatat 27 gedung  milik pemerintah, seperti sekolah 2 dan kantor  pemerintahan, yang sudah punya SLO. Sedangkan data yang dikeluarkan Konsuil baru 23 bangunan, termasuk mushalla yang sudag memiliki SLO.

Sementara, bangunan rumah milik pribadi, baik yang tercatat pada Konsuil dan PPILN, lebih kurang 45 persen  yang sudah punya SLO. Itupun umumnya bangunan berusia tiga atau sampai empat tahun, katanya.

Walikota Payakunbuh, diwakiki Julpiter, mengajak seluruh pemilik bangunan berusia di atas 15 tahun, yang belum punya SLO, dapat memperbaharui instalasi listrik, dengan lebih dulu menghububungi Konsuil atau PPILN di Payakumbuh, guna dilakukan pemeriksaan kelayakan.

Biaya atau jasa untuk pemeriksaan instalasi listrik, berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah,  untuk daya 450 wat hanya Rp60.000, daya 900 wat Rp70.000, daya 1.300 wat Rp85 ribu dan seterusnya berdasarkan kapasitas daya terpasang.

Keterangan Julpiter, sesuai rekomendasi rapat, pemko akan mengeluarkan edaran, agar seluruh pimpinan SKPD yang usia kantornya di atas 15 tahun, merencanakan anggaran pemeriksaan instalasi dan perbaikan instalasi listrik. Warga juga diajak untuk memeriksa instalasi listrik bangunan miliknya, minimal sekali lima belas tahun, guna menghindari terjadinya musibah kebakaran akibat konsluting.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77