Home  /  Berita  /  Peristiwa

Satu dari 10 WNI Disandera Milisi Abu Sayyaf Filipina Anak Seorang PNS di Padang, Walikota Mahyeldi: Pemerintah Indonesia Agar Bersikap

Satu dari 10 WNI Disandera Milisi Abu Sayyaf Filipina Anak Seorang PNS di Padang, Walikota Mahyeldi: Pemerintah Indonesia Agar Bersikap
Ilustrasi
Kamis, 31 Maret 2016 08:31 WIB

PADANG - Salah seorang dari 10 Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf Filipina merupakan warga Kota Padang. Wendi Rahka Dian (27) adalah warga jalan M. Hatta, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang. Dia juga putra sulung dari Aidil, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo berharap Wendi Rahka Dian dapat segera bebas dari penyanderaan. "Kita mendoakan Wendi selamat dan Pemerintah Indonesia menyikapi dengan baik, tepat dan arif," sebut Walikota usai membuka Musrenbang tingkat Kota Padang di Hotel Bumi Minang, Rabu (30/3/2016).

Seperti diketahui, milisi Abu Sayyaf membajak dua kapal yang mengangkut batu bara dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina. Kapal tersebut mengangkut 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. Diperkirakan, kapal dibajak pada 26 Maret lalu. Kelompok milisi Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso (Rp 14,4 miliar).

"Berdasarkan pengalaman, Pemerintah Indonesia selalu sukses dalam kejadian seperti ini. Kita selalu piawai dan bisa melakukan pendekatan sehingga tidak jatuh korban," sebut Walikota Padang.

Hingga saat ini, kedua orangtua Wendi Rahka Dian masih harap cemas menunggu nasib anaknya. Apalagi kabarnya saat ini anaknya beserta sembilan awak kapal lain dibawa ke suatu pulau menunggu uang tebusan.

"Mudah-mudahan keluarga dalam ketenangan dan kesabaran. Kita akan coba komunikasikan dengan pihak terkait untuk upaya itu. Semoga semuanya lancar dan baik," harap Mahyeldi.

Wendi Rahka Dian terakhir kali berkomunikasi dengan orangtuanya pada Rabu (23/3) lalu. Usai shalat Maghrib, Wendi berkomunikasi dengan kedua orangtua dan adik-adiknya. "Wendi sempat bercanda dengan adik-adiknya," kata Asmizal, ibu Wendi.

Wendi merupakan tamatan SMP 10 Padang. Setelah itu Wendi melanjutkan sekolah ke SMA 9. Wendi lalu melanjutkan pendidikan ke sekolah perkapalan di Jakarta selama 3 bulan. Setelah tamat, Wendi bekerja di kapal.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Menlu) RI Arrmanatha Nasir menyebut bahwa saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk menyelesaikan kasus ini. Termasuk berkoordinasi secara langsung dengan Menlu Filipina Jose Rene Dimataga Almendras. "Prioritas kami saat ini adalah keselamatan 10 WNI yang disandera," katanya seperti dikutip dari salah satu media nasional.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu menjelaskan pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan pihak Menhan Filipina. Sebab, saat ini posisi tahanan berada di wilayah kedaulatan Filipina. Sehingga TNI tidak bisa masuk begitu saja. (Charlie / Mursalim)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/