Home  /  Berita  /  GoNews Group

Petani Mungka Limapuluh Kota Mengeluh, Sulit Dapat Pupuk

Petani Mungka Limapuluh Kota Mengeluh, Sulit Dapat Pupuk
Sejumlah petani di Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota kesulitan pupuk. (f/rino)
Senin, 28 Maret 2016 21:23 WIB
Penulis: Rino Chandra

LIMAPULUH KOTA--Masyarakat petani Jorong Manganti, kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota mengeluhkan karena sulitnya mendapatkan pupuk untuk lahan pertanian mereka. Selain itu, para petani yang tergabung kedalam kelompok tani di kenagarian, juga harus meminjam alat produksi untuk mencetak sawah ke kecamatan lain.

Seperti yang disampaikan Ketua Kelompok Tani Boncah Saiyo, Syamsul Maksi Tazeb. Dia menuturkan, ia bersama petani lain merasakan kesulitan untuk bisa memperoleh pupuk di daerahnya. Di pasaran pun, ia menyebut, sangat sulit didapat. Kalau dibiarkan terus menerus, petani Limapuluh Kota bakal terus menderita kesulitan, ibarat tikus mati di lumbung padi. 

"Sulitnya mendapatkan pupuk menjadi kendala bagi kami. Kami turun kesawah dua kali dalam setahun, kini tidak mendapatkan hasil panen yang memuaskan, bahkan sering merugi," tutur Syamsul. 

Persoalan penyaluran pupuk yang menjadi kendala, kata para petani, mereka harus membayar terlebih dahulu ke distributor pupuk yang ada di nagari. Setelah dibayar, pupuk yang sedianya digunakan, belum langsung diterima tapi harus menunggu terlebih dahulu dalam waktu lama. Sehingga proses tanam padi kerap terkendala dan mengalami gagal panen.  

Hal itu terungkap saat Tim Jeffrie Geovanie atau yang akrab disapa JG, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Barat saat melakukan reses di Kabupaten Limapuluh Kota, Jorong Manganti, Kenagarian Jopangmanganti, Kecamatan Mungka, Minggu (27/3).

Staf Ahli JG, Benni Inayatullah mengatakan, kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka masa reses guna menjaring aspirasi dari masyarakat konstituennya. Intinya adalah memperjuangkan kepentingan daerah serta mengetahui apa yang dibutuhkan daerah.

Ia menambahkan, berbagai aspirasi yang diterima, baik masukan dan keluhan masyarakat, ini menjadi masukan yang sangat berharga bagi anggota DPD RI sebagai bahan representasi dalam rapat kerja. 

Seperti masalah kesulitan pupuk maupun alat produksi cetak sawah seperti yang disampaikan masyarakat petani, nantinya akan dicatat untuk disampaikan kepada anggota DPD RI bersangkutan.

"Kita menerima semua hal yang disampaikan masyarakat dan perlu mengetahui kebutuhan masyarakat sepenuhnya," ungkap Benni.

Sepanjang masa reses aggota DPD RI di daerah Limapuluh Kota, Tim Ahli Jeffrie Geovanie sudah menyasar ke sejumlah wilayah kecamatan, seperti di Kecamatan Akabiluru serta di Kecamatan Mungka. Kepada tim JG, rata-rata masyarakat tani berharap, agar pemerintah dapat memperbaiki proses penyaluran pupuk hingga ke tingkat nagari. ***

Editor:M.Siebert
Kategori:Limapuluh Kota, GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77