Wawako Emzalmi Datang, Warga Anak Aia Senang

PADANG - Kampung Anak Aia, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, merupakan daerah terparah musibah banjir yang terjadi awal pekan lalu. Tidak hanya air bah yang datang menghondoh warga, tetapi juga air bercampur lumpur. 

"Kejadian banjir pada malam itu sangat luar biasa," cerita Syamsurizal Datuak Rajo Dubalang, warga Anak Aia, Kelurahan Batipuh Panjang.

Syamsurizal mengatakan, warga RW VI dan XVI sebelumnya tidak pernah menyangka dan tidak pernah merasakan banjir. Namun pada malam kejadian itu, hujan deras menyebabkan banjir.

"Arus cukup deras dan bercampur lumpur," ungkapnya.

Saat kejadian itu, sebagian warga memilih berdiam diri di rumah. Bahkan ada juga yang menyelamatkan diri ke tempat lain. "Pintu rumah dikunci supaya lumpur tidak masuk semuanya," terangnya lagi.

Ketika itu, Datuak mengaku bahwa Masjid Al-Azhar menjadi tempat evakuasi bagi warga pada malam kejadian tersebut. Dan hingga Kamis (24/3/2016) malam, masjid belum bisa dibersihkan dari lumpur karena tidak adanya air. "Ini merupakan hari keempat pascabanjir dan hari ini kami baru mendapat bantuan," katanya.

Pascabanjir, Kelurahan Anak Aia memang sempat tak terperhatikan. Bantuan tidak mengalir ke daerah tersebut. Wawako Emzalmi datang membawa bantuan untuk warga, Sabtu (26/3/2016) itu . "Alhamdulillah, terimakasih banyak pak," ujar seorang warga yang hadir dalam penyerahan bantuan di RW XVI dan VI.

Wawako menyebut ikut prihatin atas musibah yang menimpa warga Anak Aia. Kehadiran Wawako di lokasi tidak saja prihatin dengan musibah yang menimpa, akan tetapi juga berdoa agar warga tabah dalam menghadapi cobaan. "Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan derita kita semua," ujar Emzalmi.

Saat itu, Pemko Padang menyerahkan bantuan kepada warga seperti beras, minyak goreng, selimut dan lainnya. Wawako mengajak warga untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang semakin tinggi. "Di Padang curah hujan cukup tinggi, 400 milimeter perbulan," bebernya. (***)